Ringankan Angsuran Petani dan Nelayan, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 34 Triliun
Dengan relaksasi tersebut, para petani dan nelayan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan bibit hingga alat produksi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pemerintah telah menyiapkan Rp 34 triliun untuk merelaksasi pembayaran angsuran dan subsidi bunga kredit bagi bagi kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Ia pun berharap, dari gelontoran dana itu diharapkan bagi para petani dan nelayan bisa mengurangi beban biaya konsumsi keluarga mereka.
Baca: Presiden Perintahkan Prioritas Program Strategis Nasional untuk Pulihkan Ekonomi Akibat Corona
Sehingga, para petani dan nelayan bisa meneruskan usaha guna memenuhi kebutuhan baha pokok masyarakat di tengah pandemi virus corona.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas Insentif bagi Petani dan Nelayan Dalam
Rangka Menjaga Ketersediaan Bahan Pokok, melalui video conference, Kamis (28/5/2020).
"Melalui program subsidi bunga kredit, ini juga sudah kita putuskan, saya kira sudah berjalan pemerintah menyiapkan Rp 34 triliun untuk relaksasi pembayaran angsuran dan pemberian subsidi bunga kredit yang disalurkan lewat KUR, lewat Mekar, lewat UMI, lewat pegadaian dan perusahaan pembiayaan lainnya," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, ada pun penundaan angsuran dan subsidi pada pemerima bantuan permodalan
yang dilakukan beberapa kementerian seperti Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan
Perikanan (LPMUKP).
Baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian
Pertanian.
"Saya yakin ini (penundaan angsuran dan subsidi pada pemerima bantuan permodalan,red) ada," ucap
Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara juga menyebut, bantuan yang disiapkam bagi para petani dan nelayan bisa
menggunakan instrumen bantuan non fiskal melalui kebijakan supply chain.
Nantinya, Jokowi berharap
para petani dan nelayan bisa terpenuhi kebutuhan bibit hingga alat produksi.
"Kita harapkan usaha pertanian dan perikanan ini bisa lebih baik melalui ketersediaan bibit, pupuk dan
alat produksi," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta jajarannya memastikan para petani dan nelayan
mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Menurut Jokowi, bantuan itu bertujuan untuk
membantu para petani dan buruh petani serta nelayan dan penambak di tengan pandemi virus corona
atau Covid-19.
"Melalui program jaring pengaman sosial, pastikan 2,7 juta petani dan buruh tani miskin dan 1 juta
nelayan dan petambak harus masuk dalam bantuan sosial," kata Jokowi.