Pendapatan Anjlok, Manajemen KRL Commuter Line Minta Penyesuaian Tarif
Direktur Utama PT KCI Wiwiek Widayanti mengatakan saat ini penumpang KRL Commuter Line hanya seperlima dari hari biasanya.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebutkan penumpang harian Kereta Rel Listrik, mengalami penuruan sebanyak 80 persen di tengah wabah Covid-19.
Direktur Utama PT KCI Wiwiek Widayanti mengatakan saat ini penumpang KRL Commuter Line hanya seperlima dari hari biasanya.
"KRL pada saat normal, penumpangnya sampai satu juta orang. Saat ini hanya 200 ribu aja, itu menjadi penurunan yang signifikan," ucap Wiwiek dalam dialog virtual, Sabtu (13/6/2020).
Dari penurunan penumpang tersebut, Wiwiek menyebutkan, tentunya bila dilihat dari sisi pendapatan pastinya berkurang.
Baca: Syuting dengan Jaga Jarak, Gita Sinaga: Kalau Adegan Suami-Istri Tetap Pelukan. . .
"Pendapatan dari penjualan tiket, ataupun kewajiban pelayanan publik atau PSO menurun tajam," kata Wiwiek.
Terkait dengan penurunan pendaptan ini, pihak KCI tidak membeberkan jumlah kerugian akibat adanya penurunan penumpang ini.
Baca: Karyawannya Bagian Dapur Ini Diduga Dipakai Ruben Onsu untuk Dapatkan Resep di Ayam Geprek Sujono
"Dalam menyesuaikan kondisi tersebut, kami juga telah melakukan efisiensi biaya untuk menekan kerugian yang dialami," kata Wiwiek.
Pihaknya menyebutkan, berharap adanya penyesuaian tarif KRL agar dapat terus beroperasi dengann baik melayani masyarakat di tengah wabah ini.
Baca: Untuk Menyambung Hidup dan Biayai Orangtua yang Sakit, Artis Yati Surachman Sampai Pinjam Uang
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, pihaknya belum akan merencanakan kenaikan tarif tiket penumpang KRL.
"Hal ini bila melihat masyarakt saat ini juga mengalami masa sulit. Kami masih mendiskusikan terkait kenaikan tarif KRL ini," ucap Zulfikri.