Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Selain Travel Bubble, Kemlu Harus Negosiasi dengan Negara Tetangga untuk Sedot Wisman

selain travel bubble, pentingnya peran Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk melakukan negosiasi secara intensif.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Selain Travel Bubble, Kemlu Harus Negosiasi dengan Negara Tetangga untuk Sedot Wisman
Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf
Turis asing di sawah berundak Ubud, Bali 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rancangan travel bubble yakni empat negara China, Korea Selatan, Jepang, dan Australia yang akan diizinkan masuk ke Indonesia bakal meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman).

Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Raden Kurleni Ukar mengatakan selain travel bubble, pentingnya peran Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk melakukan negosiasi secara intensif.

"Saat ini sudah dirancang travel bubble untuk kepentingan bisnis tapi kita masih melihat hasilnya bagaimana. Kami berharap Kementerian Luar negeri segera melakukan negosiasi dengan negara-negara sekitar agar warga negaranya dibolehkan ke Indonesia walaupun secara terbatas," kata Nike sapaannya dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (18/7/2020).

Baca: Pasien Sembuh Covid-19 Naik Jadi 16.798, Kasus Positif Bertambah 1.331

Dia mencontohkan Pulau Bintan, Kepulauan Riau sebetulnya sudah siap menerima kunjungan wisman tetapi negara warganya masih melarang.

"Pemerintah Singapura masih melarang warganya ke Indonesia, kalaupun ke Indonesia dari Singapura mereka harus menjalani karantina selama 14 hari. Jadi harus ada negosiasi dengan negara lain untuk wisman bisa menjalankan perjalanan ke Indonesia," tutur Nike.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis data kunjungan wisman anjlok secara kumulatif hingga April 2020 sebanyak mencapai 2,77 juta kunjungan atau turun 45,01 persen dibanding periode yang sama.

Berita Rekomendasi

Jika dibandingkan dengan jumlah wisman pada Maret 2020 berarti jumlah wisman menurun sebesar 66,02 persen (mom).

Adapun jika dibandingkan juga dengan posisi saat ini dengan periode yang sama di tahun 2019, maka angka tersebut menurun hingga 87,44 persen (yoy) atau 1,27 juta orang.

Pada periode tersebut jumlah kunjungan wisman didominasi oleh wisman asal Timor Leste yang tercatat berkunjung sebanyak 83 ribu pada April.

Angka tersebut mencapai 52,2 persen dari total wisman.

Sedangkan, sisanya berasal dari Malaysia sebanyak 62 ribu atau 39 persen, Singapura 2 ribu atau 1,3 persen, dan lainnya 12 ribu kunjungan atau 7,5 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas