Indonesia Resmi Terpilih Jadi Anggota Dewan Ekonomi PBB
Berbeda dengan proses sebelumnya, pemilihan kali ini diselenggarakan tanpa sidang plenary sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia resmi terpilih sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB atau Economic and Social Council (ECOSOC) periode 2021-2023. Indonesia terpilih dari Kelompok Asia-
Pasifik dalam pemilihan yang berlangsung tertutup di kantor pusat PBB di New York pada Rabu (17/6/2020) pagi waktu setempat.
Berbeda dengan proses sebelumnya, pemilihan kali ini diselenggarakan tanpa sidang plenary
sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari masing-masing Perutusan Tetap di New York hadir untuk memberikan suara.
Wakil tetap RI untuk PBB, Dian Triansyah Djani dalam keterangannya mengatakan Indonesia berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam mendorong upaya pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030.
“Indonesia juga akan terus berupaya meningkatkan peran dalam pembahasan isu-isu strategis
terutama pada Badan-Badan Khusus di bawah ECOSOC di antaranya FAO, WHO, IMO, ICAO, dan IAEA,” ujarnya.
Baca: Profil Daniel Adnan, Aktor Laga Berdarah Republik Ceko yang Nikahi Tara Basro
Terpilihnya Indonesia di ECOSOC memiliki arti penting, yakni untuk pemanfaatan platform ECOSOC dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi dan sosial pascapandemi Covid-19.
Selain itu, merefleksikan kepemimpinan global Indonesia dalam mendorong akselerasi pencapaian SDGs, serta kemajuan program prioritas nasional yang sejalan dengan SDGs sekaligus berkontribusi dalam transformasi ekonomi, khususnya pada sektor ekonomi mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa.
Baca: Line Up Terbaru Toyota Dijanjikan Akan Meluncur Sesuai Jadwal, Termasuk Fortuner Terbaru?
Djani mengungkapkan Indonesia memperoleh 186 suara dari total 190 suara.
Selain Indonesia, Jepang (185 suara) dan Kepulauan Solomon (187 suara) juga terpilih mewakili Kelompok Asia-Pasifik.
Sementara itu, Guatemala, Bolivia, Argentina, dan Meksiko, terpilih mewakili Kelompok Amerika Latin dan Karibia; Bulgaria terpilih di Kelompok Eropa Timur; Libya, Liberia, Nigeria, Madagaskar dan Zimbabwe terpilih di Kelompok Afrika, dan pada Kelompok Eropa Barat dan lainnya, Austria, Jerman dan lainnya.
“ECOSOC merupakan salah satu dari enam Badan Utama PBB yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan bidang ekonomi dan sosial, terutama yang terkait ruang lingkup kerja 15 Badan-Badan Khusus, delapan Komisi Fungsional, dan lima komisi regional di bawah kewenangannya,” ujarnya.
ECOSOC terdiri dari 54 negara anggota yang dipilih setiap tahunnya untuk masa tugas 3 tahun secara overlapping. “Ini merupakan yang ke-12 kalinya Indonesia menjadi anggota ECOSOC setelah terkahir pada periode 2012-2014,” ujarnya.
Sebelumnya Indonesia menempati posisi tersebut pada periode 1956-1958; 1969-1971; 1974-1975; 1979-1981; 1984-1986; 1989-1991; 1994-1996; 1999-2001; 2004-2006; dan 2007-2009.
Selama sejarah panjang menjadi anggota ECOSOC, Indonesia telah dua kali dipercaya menjadi
Presiden ECOSOC yakni pada tahun 1970 dan 2000.
“Selain itu, Indonesia pernah menjadi Wakil Presiden ECOSOC pada tahun 1969, 1999, dan
2012,” jelasnya.
Selain Indonesia, Jepang (185 suara) dan Kepulauan Solomon (187 suara) juga terpilih mewakili Kelompok Asia-Pasifik. Sebagai anggota ECOSOC, Indonesia berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam mendorong upaya pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030.
Indonesia juga akan terus berupaya meningkatkan peran dalam pembahasan isu-isu strategis terutama pada Badan-Badan Khusus di bawah ECOSOC di antaranya FAO, WHO, IMO, ICAO, dan IAEA.
Ini merupakan yang ke-12 kalinya Indonesia menjadi anggota ECOSOC setelah terakhir pada periode 2012-2014. Sebelumnya Indonesia menempati posisi tersebut pada periode 1956-1958; 1969-1971; 1974-1975; 1979-1981; 1984-1986; 1989-1991; 1994-1996; 1999-2001; 2004-2006; dan 2007-2009.
Selama sejarah panjang menjadi anggota ECOSOC, Indonesia telah dua kali dipercaya menjadi Presiden ECOSOC yakni pada tahun 1970 dan 2000. Selain itu, Indonesia pernah menjadi Wakil Presiden ECOSOC pada tahun 1969, 1999, dan 2012. (Tribun Network/ras/wly)