Pandemi Covid-19 Hantam Ekonomi, Sandi: UMKM Butuh Fasilitas Likuiditas
Kredit ini diharapkan bisa membantu modal kerja para pelaku UMKM untuk membuka usaha mereka pascarelaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Bersamaan dengan hal tersbeut, Sandi mengungkapkan sektor konsumsi, sektor perdagangan ataupun seluruh sektor yang dapat mendorong ekspor impor juga harus menjadi fokus pemerintah.
Lewat surplus neraca perdagangan yang didorong pelaku UMKM sebagai jaring pengaman ekonomi, likuiditas terjaga yang berujung pada pemulihan ekonomi negeri.
"Sekarang para UMKM mengeluh, juga usaha-usaha besar juga mengeluh, bahwa setelah penurunan omzet yang drastis selama tiga bulan terakhir mereka membutuhkan fasilitas likuiditas," jelas Sandi.
Menjawab kesulitan para UKMM, dirinya mengaku tengah melakukan advokasi penyaluran kredit bagi pelaku UMKM yang diberinya nama KAPERA, yakni Kredit Pemulihan Ekonomi Rakyat.
Besaran pinjaman dalam KAPERA katanya mencapai sekitar Rp 50 juta per pelaku UMKM yang dijamin oleh pemerintah.
Kredit ini diharapkan bisa membantu modal kerja para pelaku UMKM untuk membuka usaha mereka pascarelaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Ini yang kita harapkan bisa kita wujudkan dalam periode yang tidak terlalu singkat," ungkap Sandi.
"Dan bukan hanya paket ekonominya, tapi akselerasi dan eksekusi dari paket ekonomi ini yang sudah lama ditunggu, karena banyak sekali masyarakat di bawah belum merasakan realisasi dari paket-paket ekonomi ini," tambahnya.
"Itu yang harus jadi fokus kita," kata Sandi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ekonomi Anjlok Imbas Virus Corona, Sandiaga Uno Ingatkan Pemerintah Genjot Ekonomi Keluarga dan UMKM