Perkuat Sinergi Holding Migas, PGN Mulai Bangun Pipa Minyak Rokan
PGN melalui Anak Perusahaan Pertagas akan melaksanakan pembangunan pipa minyak mentah Rokan sepanjang ± 367 kilometer, dengan diameter 4-24 inchi.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka memperkuat sinergi PGN dan holding migas, PGN melalui Anak Perusahaan Pertagas akan melaksanakan pembangunan pipa minyak mentah Rokan sepanjang ± 367 kilometer, dengan diameter 4-24 inchi.
Proyek tersebut berada koridor Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan.
Baca: PGN Salurkan Gas Bumi ke-32 Pelanggan Industri Baru lewat Gaslink
Direktur Infrastrukstur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengungkapkan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar Anak Perusahaan (AP) Pertamina Group.
Selain itu, proyek pipa Rokan merupakan upaya mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan lifting dari Blok Rokan yang merupakan tulang punggung sepertiga produksi minyak bumi nasional, sekaligus salah satu blok minyak terbesar di Indonesia.
Proyek ini mendukung program pemerintah dengan meningkatkan efisiensi pembiayaan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
"Dalam masa penuh tantangan ini, dengan alokasi biaya sekitar USD 300 juta, PGN berhasil menekan biaya capex dengan efisiensi sekitar 30 persen. Proyek ini juga sudah direncanakan sebagai salah satu proyek utama PGN sehubungan dengan target capex 2020. Penetapan FID proyek Pipa Rokan diharapkan turut mengoptimalkan upaya efisiensi tersebut.” jelas Redy, dalam rilisan pers yang diterima Tribunnews, Jumat (19/6/2020).
Baca: Perkuat Peran Subholding Gas, PGN Luncurkan Sapta Program Gasifikasi Nasional
Lebih lanjut, Redy menjelaskan minyak yang dihasilkan dari ladang Rokan akan dibawa ke kilang minyak Pertamina di Dumai. Estimasi minyak yang akan diangkut sekitar 250 ribu barel minyak per hari.
Proyek ini dijadwalkan mulai persiapan kontruksi pada Juli 2020 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021.
Secara general, jalur pipa terdiri dari 12 segmen dan tiga stasiun yaitu Stasiun Duri, Dumai, dan Manifold Batang.
"Di setiap segmen pipeline, terdapat Pig Launcher dan receiver termasuk aksesorisnya. Sectional Break Balve (SBV) di 24 lokasi, dan Horizontal Direct Drilling (HDD) di 12 lokasi, beserta Leak Detection System untuk semua ruas dan Oil Transport dan Management System," lanjut Redy.
Pada proyek ini, Pertagas akan menjadi operator dalam melaksanakan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan.
Baca: PGN Tandatangani Komitmen Kebijakan Penetapan Harga Gas dengan Pelanggan Industri Tertentu
Dari sisi kinerja operasional, proyek ini diproyeksikan akan memberi dampak terhadap peningkatan pendapatan perusahaan dari pengembangan bisnis transportasi minyak mentah, khususnya untuk KKKS seperti Chevron Pasific Indonesia (CPI), BOB Bumi Siak Posako, dan lain-lain.
“Pembangunan pipa ini merupakan proyek strategis nasional untuk mendukung ketahanan energi nasional. Ketahanam produksi minyak di Blok Rokan, diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan performa lifting minyak nasional sebagai energi primer dalam upaya memajukan perekonomian nasional,” tutup Redy. (*)