Berikut 5 Cara Manajemen Keuangan Pribadi di Masa New Normal
Adaptasi manajemen keuangan pribadi dirasa sangat perlu dalam kondisi penuh ketidakpastian ini
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik secara perlahan dan terbatas kembali bergerak.
Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB mulai bertransisi menjadi era kenormalan baru ( new normal).
Baca: Krisis Keuangan Bikin Warga Amerika Takut Nikah dan Punya Anak
Namun sudahkah Anda mempersiapkan manajemen keuangan atau melakukan penyesuaian anggaran di tengah pandemi Covid-19?
"Selain kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan, tetap produktif sebisa mungkin. Cerdas menangani keuangan pribadi adalah usaha terbaik yang dapat dilakukan saat ini," kata Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani dalam keterangannya, Kamis (25/6/2020).
Johanna mengatakan, adaptasi manajemen keuangan pribadi dirasa sangat perlu dalam kondisi penuh ketidakpastian ini.
Dia mengatakan terlebih setelah tiga bulan terakhir produktivitas masyarakat terganggu, tentunya berpengaruh pada daya beli sebagian besar masyarakat serta kondisi keuangan pribadi mereka.
"Tentu kondisi finansial yang dimiliki setiap keluarga memiliki kondisi berbeda-beda hingga akhir pandemi nanti," tambahnya.
Berikut lima cara melakukan manajemen keuangan pribadi dalam menghadapi new normal:
1. Review Kondisi Keuangan Pribadi
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat dengan cermat kondisi keuangan saat ini dari sisi pemasukan versus pengeluaran.
Identifikasi semua pengeluaran mulai dari laporan kartu kredit hingga berbagai tagihan rutin seperti listrik dan air.
2. Identifikasi Kebutuhan vs Keinginan
Seringkali kita masih terjebak antara keinginan dan menempatkan hal tersebut sebagai kebutuhan.
Langkah signifikan berikutnya adalah mulai mengidentifikasi kebutuhan reguler dan menuliskan apa saja keinginan yang menyedot penghasilan maupun tabungan serta mengendalikan hasrat berbelanja.
3. Jangan Utang
Hindari gaya hidup konsumtif dan terutama hindari membeli barang secara kredit.
Memasuki fase ‘new normal’ kita akan memasuki fase kehidupan yang benar-benar baru dan perlu adaptasi tinggi, sehingga kestabilan keuangan pribadi menjadi sangat penting.
4. Miliki dana darurat
Mengamankan persediaan dana dan mengambil langkah yang tepat perlu disusun ulang untuk memastikan pendapatan dikelola dengan sangat baik.
Fokus pada tujuan untuk menambah dana darurat atau emergency fund bisa jadi salah satu strategi.
Baca: Komisi XI DPR Soroti Maraknya Gagal Bayar di Industri Keuangan
5. Bijak berinvestasi
Jika memiliki dana mengendap, investasi pada instrumen yang tergolong mudah dicairkan seperti deposito, emas, reksadana, dan mata uang asing juga bisa dijadikan pilihan untuk memaksimalkan pemasukan.
Selalu lakukan diversifikasi dan jangan berinvestasi di satu tempat saat ini.