Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Diaspora Indonesia di Kanada Beri Tips agar UMKM Bisa Tembus Pasar Dunia

Konsul Jenderal Indonesia di Toronto, Leonard F. Hutabarat mengatakan Indonesia masih dapat meningkatkan ekspor produk-produk ke luar negeri

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Diaspora Indonesia di Kanada Beri Tips agar UMKM Bisa Tembus Pasar Dunia
Dok. KBRI Toronto
Diaspora Indonesia Joe Oey (kiri) yang sukses jalankan usaha sebagai importir produk makanan Indonesia di Toronto selama 32 tahun 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM - KJRI Toronto menggelar acara dialog dengan diaspora Indonesia dalam rangka bertukar pikiran mengenai peningkatan potensi ekspor produk Indonesia ke Kanada Sabtu (27/06/2020).

Dialog ini dilaksanakan juga bertepatan dengan hari UMKM Internasional.

Baca: Presiden Minta Kepala Daerah Segera Eksekusi Anggaran Kesehatan, Bansos, dan Stimulus UMKM

Konsul Jenderal Indonesia di Toronto, Leonard F. Hutabarat mengatakan Indonesia masih dapat meningkatkan ekspor produk-produk ke luar negeri.

Toronto yang merupakan ibukota Provinsi Ontario di Kanada, bersama Provinsi Manitoba, Saskatchewan dan Nunavut, juga merupakan provinsi utama tujuan ekspor dari 54% produk Indonesia pada tahun 2019 dan 53% impor Indonesia dari Kanada.

“Dengan lebih dari 37,7 juta populasi Kanada, 81% merupakan urban population dan terkonsentrasi di atas 40% berada di Provinsi Ontario,” ujar Leonard dalam keterangannya, Selasa (30/7/2020).

Hal ini sudah menjadi salah satu tugas Perwakilan Indonesia di luar negeri untuk terus menggali potensi dan peluang-peluang yang ada.

Berita Rekomendasi

“KJRI senantiasa mengenalkan potensi ekspor produk makanan Indonesia ke pasar yang memiliki jumlah penduduk sangat signifikan untuk consumer goods products," ungkap Konsul Jenderal Indonesia di Toronto itu

Di antara Diaspora Indonesia yang telah melihat peluang itu adalah Joe Oey, dengan Oey Tradingnya yang telah menjalankan usaha sebagai importir produk makanan Indonesia di Toronto selama 32 tahun.

Joe Oey menekankan perlunya eksportir makanan Indonesia (khususnya UMKM) untuk memperhatikan regulasi mengenai food safety di Kanada sebelum melakukan ekspor.

Meski dalam 10 tahun terakhir peraturan mengenai food safety di Kanada semakin ketat, namun masih sangat mungkin untuk dipenuhi oleh produsen makanan di Indonesia.

“Misalnya, produsen harus menyebutkan jika produknya mengandung susu harus disebutkan,” ujarnya

Eksportir juga sudah harus mengantongi lisensi dan juga traceability sesuai regulasi untuk memberi jaminan bahwa produk makanan tersebut aman untuk dikonsumsi.

 Packaging produk juga perlu dibuat dalam dua Bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Perancis.

Masyarakat Kanada tergolong berani dalam hal makanan dan tidak segan-segan mencoba makanan dari berbagai latar budaya, sepanjang memperhatikan aspek-aspek yang menjadi perhatian utama mereka, seperti kandungan, fakta nutrisi, sampai aspek lingkungan.

Konjen Leonard  juga menambahkan the new normal mempunyai karakteristik tertentu khususnya untuk makanan sehingga perlu protokol kesehatan baru bagi industri.

Baca: Wamen BUMN Dorong LinkAja Salurkan Kredit ke UMKM Tahun Depan

Marketing digital atau e-commerce merupakan salah satu cara yang paling aman untuk berbisnis di saat pandemi COVID-19.

“UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di banyak negara berkembang, namun juga 90% perusahaan di dunia didukung oleh UMKM, termasuk 70% pekerjaan berada di sektor UMKM dan kontribusi UMKM pada 50% GDP dunia,” ujar Leonard.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas