Tetap Ekspansi, Bagaimana Kualitas Penyaluran Kredit BRI?
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perusahaan butuh tambahan Rp 60 triliun dari tabungan masyarakat, diluar dana pemerintah.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyatakan, tetap akan melakukan ekspansi kredit hingga Rp 90 triliun setelah dapat uang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perusahaan butuh tambahan Rp 60 triliun dari tabungan masyarakat, di luar dana pemerintah.
"Rp 60 triliun dari tabungan masyarakat, tabungan harus kita tumbuhkan juga. Ditambah penempatan dana dari pemerintah Rp 30 triliun, dengan itulah kita akan ekspansi Rp 90 triliun," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Baca: Gerakan Pakai Masker, Bank BRI Dukung Aktivitas Ekonomi Pasar Tradisional
Baca: Bank Himbara Gotong-royong Pulihkan Ekonomi, dari UMKM hingga Properti
Sementara itu, Sunarso menjelaskan, penyaluran kredit menyasar segmen dan sektor yang membutuhkan pembiayaan modal kerja.
"Artinya ada permintaan terhadap pinjaman. Dimana itu? Di aktivitas-aktivitas ekonomi yang sudah mulai bergerak kembali, jadi seperti itu menjaga kualitasnya," katanya.
Menjaga kualitas penyaluran kredit itu dilakukan dengan menerapkan manajemen risiko, sehingga ekspansi ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
BRI, lanjut Sunarso, berupaya menyeimbangkan jangan sampai kredit yang diberikan melebihi permintaan di lapangan.
"Itu artinya menyeimbangkan, kalau permintaannya 90, memang kita lihat ada ya, kita akan ekspansi 90. Namun, kalau tidak ada ya kita tidak akan paksakan, sehingga berakibat tidak seimbangnya antara kuantitas yang kita berikan dengan kualitas kredit itu sendiri," pungkasnya.