Indonesia Butuh SDM Tangguh ala Eropa dan Asia Timur untuk Jadi Negara Maju
Bambang Brodjonegoro mengatakan, pertanyaannya adalah apa yang akan dilakukan oleh SDM tangguh tersebut agar ekonomi negara berbasis inovasi.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristekbrin) menyatakan, membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) tangguh merupakan prasyarat untuk bisa jadi negara maju atau high income country dengan pendapatan perkapita diatas 12.000 dolar Amerika Serikat (AS).
Menristek atau Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, pertanyaannya adalah apa yang akan dilakukan oleh SDM tangguh tersebut agar ekonomi negara berbasis inovasi.
Baca: Sudah Berpendapatan Menengah ke Atas, Ini Jalan Indonesia Menuju Negara Maju
Baca: Presiden: Kenaikan Status Indonesia Menjadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Atas Harus Disyukuri
Baca: Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Menengah ke Atas, Begini Penjelasan Kemenkeu
"Harus pertama kali menjadi pemikiran dari kita semua yaitu Indonesia memiliki sumber daya alam luar biasa. Kalau kita contoh negara maju di Eropa Barat atau di Asia Timur, mereka bisa menjadi negara maju benar-benar hanya mengandalkan SDM-nya, tidak pakai Sumber Daya Alam (SDA)," ujarnya saat teleconference, Sabtu (4/7/2020).
Bambang menjelaskan, Indonesia mempunyai kelebihan SDA yang melimpah meski dianggap beberapa pihak sebagai kutukan.
"Ini dapat membuat kita jadi tidak rajin, menjadi tidak produktif untuk membawa jadi negara maju dengan pendekatan teknologi dan inovasi. Menurut saya yang harus menjadi sumber utama inovasi adalah bagaimana kita memaksimalkan nilai tambah dari SDA," katanya.
Selain itu, lanjut dia, ketika Indonesia jadi negara maju juga posisinya harus jelas apakah ingin jadi negara berbasis industri atau inovasi.
"Berbasis industri itu seperti Korea Selatan atau negara Eropa dan Jepang pada masa lalu atau kita mau jadi negara maju yang tetap berbasis inovasi. Namun, bisa memaksimalkan nilai tambah yang ada di sumber daya alam kita, tentunya ini tidak boleh dilupakan dan harus menjadi perhatian kita semua," pungkasnya.