Sudah Berpendapatan Menengah ke Atas, Ini Jalan Indonesia Menuju Negara Maju
Bambang Brodjonegoro mengatakan, capaian ini memang hanya beda tipis dari indikator negara berpendapatan menengah atas
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristekbrin) menyatakan, Indonesia sudah menjadi negara berpendapatan menengah atas dengan pendapatan perkapita 4.050 per dolar Amerika Serikat (AS).
Menristek atau Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, capaian ini memang hanya beda tipis dari indikator negara berpendapatan menengah atas, namun tetap merupakan awalan baik menuju negara maju dengan pendapatan perkapita tinggi.
"Kita sudah masuk dalam upper middle country meskipun boleh dibilang tipis sekali karena hanya 5 dolar AS diatas batas bawah peralihan dari lower menjadi upper yaitu di 4.045 dolar AS perkapita. Ini adalah awal yang baik," ujarnya saat teleconference, Sabtu (4/7/2020).
Baca: Presiden: Kenaikan Status Indonesia Menjadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Atas Harus Disyukuri
Baca: Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Menengah ke Atas, Begini Penjelasan Kemenkeu
Sementara, untuk Indonesia kemudian mencapai predikat berpendapatan tinggi atau negara maju perlu kerja keras hingga 2045 ketika merayakan 100 tahun kemerdekaan.
"Disinilah dibutuhkan perjalanan panjang yang juga membutuhkan kerja keras karena untuk mengejar GDP per kapita 13.000 dolar AS maka kita butuh butuh upaya yang tidak biasa. Terutama untuk melompat dari 4.000 dolar AS sampai nantinya berubah menjadi 13.000 dolar AS," kata Bambang.
Karena itu, dia menambahkan, disinilah pemerintah ingin mengajak peran dari rektor-rektor perguruan tinggi untuk kemudian ikut berkontribusi.
"Kontribusi dalam suatu pendekatan yang saya sebut sebagai innovation driven economy. Ekonomi yang berbasis inovasi," pungkasnya.