TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di tahun 2018 terdapat lebih dari 60.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Manado, atau merupakan 20,87% jumlah UMKM di provinsi Sulawesi Utara. UMKM juga menyerap hampir 40% dari jumlah tenaga kerja di Sulawesi Utara.

Namun, dari data tersebut, faktanya masih terdapat lebih dari 92% UMKM di Sulawesi Utara termasuk Manado yang belum terdigitalisasi. 

Olly Dondokambey, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, yang diwakili oleh Praseno Hadi, MM, Ak, Asisten II Gubernur Sulawesi Utara, Bagian Pembangunan dan Perekonomian, mengatakan, “Peran Industri, Kecil dan Menengah (IKM) di Sulawesi Utara tentunya sangat besar, terutama untuk penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Namun, transformasi digital menjadi kunci agar IKM bisa bertahan dan bertumbuh

Maka dari itu, untuk membantu transformasi digital para pelaku UMKM di Manado agar dapat beradaptasi dan membantu menjaga ketahanan ekonomi Kota Manado di era new normal, Grab pun meluncurkan program #TerusUsaha.

Halim Wijaya, Head of East Indonesia Grab Indonesia, menjelaskan, “Program #TerusUsaha yang sejalan dengan misi GrabForGood merupakan langkah konkret dari Grab untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, serta jangkauan bagi UMKM dan individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital.”

Melalui program yang juga dirancang khusus untuk mendukung program pemerintah yaitu #BanggaBuatanIndonesia, Grab pun mengadakan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kota Manado untuk membawa ratusan mitra Industri Kecil Menengah (IKM) binaan masuk dalam platform digital.

Selama enam bulan ke depan, Grab akan meluncurkan langkah-langkah inisiatif untuk membantu digitalisasi para pelaku UMKM Manado yang mencakup pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya, iklan gratis untuk meningkatkan visibilitas UMKM secara online dan sebuah microsite yang dirancang khusus untuk para pelaku UMKM.

Grab berharap melalui program #TerusUsaha yang dijalankan di Kota Manado akan dapat mendorong perekonomian masyarakat dalam waktu dekat. “Kami akan terus berupaya agar wirausahawan mikro atau bisnis sekecil apa pun mampu beradaptasi dalam era tatanan baru dan mempertahankan mata pencaharian mereka. Mari bersama ubah susah menjadi peluang dengan Terus Usaha,” ujar Halim.

Dr. Ir. Godbless Sofcar Vicky Lumentut, S.H, M.Si, D.E.A., Walikota Manado pun turut mengapresiasi seluruh program Grab yang ada di Kota Manado. “Langkah baik yang dilakukan Grab pastinya akan berdampak besar kepada masyarakat Manado sekarang dan masa depan. Program #TerusUsaha dari Grab merupakan wujud nyata kolaborasi sektor swasta dan pemerintahan yang dapat membantu digitalisasi UMKM agar memiliki daya saing dan lebih mudah dijangkau pembeli,” ujarnya.

Chelsea Magido (28 tahun), Pemilik Toko Folcis Pudding, salah seorang pelaku UMKM di Manado mengungkapkan bagaimana ia telah merasakan manfaat dari digitalisasi. Dari yang awalnya ia mendirikan Folcis pertama kali pada bulan Agustus 2019 dan hanya memasarkannya lewat media sosial. Setelah bergabung dengan Grab, kini usahanya bisa memproduksi hampir 500 puding setiap harinya.

“Dengan adanya Folcis, saya bersyukur sudah dapat membantu karyawan saya untuk mendapatkan pekerjaan. Saya juga berharap agar lebih banyak UMKM Manado yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan penjualan, serta memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang,” pungkasnya.