Pengamat: Merger Bank Syariah Perkuat Daya Saing
rencana merger merupakan strategi pemerintah untuk memperkuat daya saing perbankan syariah.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Menurut Ace sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia menjadi contoh bagaimana keuangan syariah dapat berkembang dan tumbuh dengan pasar yang besar.
Ace juga berharap bahwa merger bank syariah BUMN mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah dan mendorong mereka untuk mulai beralih dari bank konvensional ke bank syariah.
"Langkah merger bank-bank syariah BUMN saya kira patut didukung. Merger bank syariah Himbara ini harus diarahkan pada upaya memperkuat kinerja perbankan syariah dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah di Indonesia,” ucap Ace.
“Jika semakin tinggi kepercayaan masyarakat muslim terhadap pendekatan syariah dalam perbankan akan semakin mendorong pasar yang besar untuk tumbuhnya perbankan syariah di Indonesia," lanjut dia.
Perbankan syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh di Indonesia, karena belum digarap secara optimal saat ini.
Sebab, perbankan syariah tidak sekadar mengelola uang yang ditabung oleh nasabah tetapi juga ada dana lain seperti zakat, infaq dan wakaf yang mereka kelola.
Mengacu laporan OJK, saat ini market share perbankan syariah masih di kisaran enam persen.
Pembiayaan atau kredit di 6,38 persen, di dana pihak ketiga atau dana masyarakat yang berhasil dihimpun di kisaran 6,7 persen.
Dari sisi aset, total aset seluruh bank syariah itu baru Rp537 triliun, sedangkan perbankan konvensional total asetmya sudah di angka Rp8.402 triliun.