Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat: Saatnya Warga Jakarta Gunakan BBM Standar Euro 4

Jusri Pulubuhu mengatakan, sudah saatnya Indonesia untuk benar-benar serius dalam mendorong penggunaan BBM Ron tinggi

Editor: Sanusi
zoom-in Pengamat: Saatnya Warga Jakarta Gunakan BBM Standar Euro 4
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas operator mengenakan masker dan pelindung wahah mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan bermotor di salah satu SPBU di Kota Bandung, Jumat (12/6/2020). Menghadapi normal baru, Pertamina telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan cegah Covid-19 tambahan di SPBU, untuk konsumen kendaraan roda dua saat melakukan pengisian bahan bakar wajib turun dari motor dan berdiri di samping motor, sehingga tetap dapat menjaga jarak aman dengan memposisikan diri berseberangan dengan operator SPBU. Sedangkan konsumen kendaraan roda empat dapat tetap berada di dalam kendaraan dan apabila diperlukan keluar dari kendaraan wajib menjaga jarak aman minimal 1 meter dari operator. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polusi udara di Jakarta semakin parah akibat kendaraan bermotor.

Penelitian Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) yang dilakukan pada 2019 menyebutkan, setiap hari sepeda motor menghasilkan 8.500 ton polutan atau sekitar 44,53 % dari total polutan semua kendaraan.

Karena itu, program Langit Biru perlu semakin digencarkan di Jakarta agar kualitas udara semakin baik.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, dalam risetnya, menyebut, populasi kendaraan yang terus membludak turut berpengaruh terhadap kondisi udara Jakarta.

Tercatat sekitar 20 juta unit kendaraan lalu lalang di wilayah Jakarta. Jumlahnya 20 juta tadi sekitar hampir 15 juta berupa kendaraan roda dua. Sisanya sekitar 5 juta itu roda empat.

Kontribusi 44,53 persen dari sepeda motor, tidak hanya dari DKI Jakarta, KPBB pernah melakukan traffic counting menghitung lalu lintas tidak hanya di Jakarta, tetapi perbatasan, masuknya potensi kendaraan commuter dari Bodetabek ke Jakarta.

Baca: Mundurnya Penerapan Euro 4, Isuzu Panther Tak Jadi Disuntik Mati hingga Penundaan Rilis MU-X Terbaru

Baca: Pengamat: BBM Ron Rendah Bikin Gas Buang Kendaraan Penuh Polusi

Dalam catatan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) kendaraan yang menghasilkan jumlah polutan tertinggi per hari adalah sepeda motor yakni motor 8.500 ton (44,53 %), disusul bus (21.43 %) 4.106 ton, mobil pribadi 2.712 ton (16,11%). Persentase tersebut mengandung zat-zat seperti PM, HC, CO, NOx, dan Sox.

Berita Rekomendasi

Pengamat otomotif Jusri Pulubuhu mengatakan, sudah saatnya Indonesia untuk benar-benar serius dalam mendorong penggunaan BBM Ron tinggi. Pasalnya, BBM Ron rendah akan merusak lingkungan, menambah polusi, juga buruk bagi mesin kendaraan.

Bila kendaraan beralih ke BBM jenis oktan tinggi ini, secara otomatis komponen kendaraan akan berumur panjang. Kemudian, dari sisi tenaga atau power kendaraan lebih terjaga. Manfaat lain, jarak tempuh jadi kian jauh karena pembakaran mesin kendaraan lebih sempurna.

Dia meyakini, dengan edukasi bagus yang dijalankan pemerintah, secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM Ron tinggi.

Adapun untuk kendaraan angkutan, ia yakin pemerintah akan memiliki kebijakan yang tepat. Bahkan, ia menyarankan agar pemerintah juga tak ragu untuk mulai sepenuhnya menyalurkan BBM Ron tinggi.

"Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan setop produk BBM octan dan cetane rendah. Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM Ron tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga," ujar Jusr dalam keterangannya Rabu (15/7).

Bagi Jusri, sejatinya kebijakan memindahkan konsumsi BBM Ron tinggi juga cukup mudah asal semua pihak bahu membahu melakukan kampanye positif dengan cara yang lebih mudah dimengerti oleh masyarakat.

"Itu adalah simply policy. Namun, dalam hal ini tentunya ada faktor-faktor lain harus menjadi pertimbangan pemerintah sebelum policy tersebut dapat di-release. Edukasi pre-launching ke masyarakat harus seimbang, gencar, melibatkan seluruh komponen," katanya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas