Presdir Maybank: Survival Bisnis Bergantung Pada Kemampuan dan Kecepatan Beradaptasi
Pandemi Covid-19 telah menghambat aktivitas perdagangan, supply chain, distribusi produk dan jasa di hampir semua sektor industri.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menyatakan, pandemi Covid-19 telah menghantam pertumbuhan ekonomi negara di dunia, termasuk Indonesia.
Kondisi ini telah menghambat aktivitas perdagangan, supply chain, distribusi produk dan jasa di hampir semua sektor industri.
“Menginjak era new normal, survival bisnis sangat bergantung pada kemampuan dan kecepatannya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar agar dapat mempertahankan kelangsungan, produktivitas maupun menjaga profitabilitas bisnis," ucap Taswin dalam pembukaan forum diskusi virtual Maybank Indonesia Webinar Economic Outlook 2020, Rabu (22/7/2020).
Memasuki masa PSBB transisi, Indonesia masih merasakan dampak pola aktivitas masyarakat yang banyak dipusatkan dari rumah akibat adanya protokol kesehatan yang mengharuskan social dan physical distancing.
Hal ini membuat pola konsumsi masyarakat secara cepat berubah ke digital.
Baca: Maybank Indonesia Ajak Pelaku Bisnis Cari Peluang di Krisis Pandemi Lewat Forum Online
Taswin meyakini pergeseran pola konsumsi masyarakat ini bisa menjadi peluang positif dan menjadi strategi baru yang efektif untuk menghadapi pasar era new normal yang rentan terhadap pandemi.
Baca: Kemenparekraf Fokus pada Wisatawan Lokal Selama Adaptasi Baru
“Masih banyak peluang yang muncul di masa pandemi yang dapat dioptimalkan oleh berbagai bisnis di Indonesia yang akhirnya bisa menjadi katalisator dalam menggerakkan kembali perekonomian dalam negeri” Taswin menambahkan.
Di kesempatan yang sama Staf Khusus Menteri BUMN Prof Muhammad Ikhsan menyampaikan satu dari beberapa cara untuk bisa beradaptasi di masa krisis pandemi Covid-19 yakni dengan transformasi digital.
Menurutnya, digitalisasi menjadi keharusan termasuk pada sektor keuangan dalam menghadapi industri 4.0 dan Covid-19 menjadi katalisator konsumen dalam melakukan transaksi.
"Indonesia sampai saat ini masih belum melewati fase pertama, kita tidak tahu, apakah nanti ada second wave. Cara kita berdamai dengan Covid-19 di tengah kondisi ini adalah melalui digitalisasi," ucap Prof Ikhsan.