Indonesia-Kanada Kerja Sama Pengembangan Ekonomi Lokal di Tingkat Nasional
RIF bertujuan untuk memperkuat dan mengoordinasikan dukungan nasional untuk pengembangan ekonomi lokal yang inovatif.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The National Support for Local Investment Climate/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) mengadakan upacara penutupan untuk program Dana Inovasi Responsif (RIF) tahap kedua.
Ini merupakan proyek kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).
Proyek NSLIC/NSELRED menyediakan dukungan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan iklim investasi lokal dan pengembangan ekonomi lokal di tingkat nasional dan di total 28 kabupaten/kota terpilih di Indonesia.
Di antara 28 kabupaten/kota itu, 18 diantaranya dimasukkan dalam Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan 2020-2024.
Baca: Realisasi Investasi Kuartal II di Bawah Target, Kepala BKPM Janjikan Permudah Perizinan ke Investor
Ke-18 daerah ini didukung melalui RIF yaitu skema hibah dalam Proyek NSLIC/NSELRED.
RIF bertujuan untuk memperkuat dan mengoordinasikan dukungan nasional untuk pengembangan ekonomi lokal yang inovatif.
Inovasi tersebut diupayakan dalam bentuk pengembangan proses produksi yang lebih efisien yakni metode baru untuk pemberian layanan, berbagi sumber daya dengan kabupaten lain untuk meningkatkan efisiensi, atau penggunaan alat dan teknologi untuk membantu mengatasi jarak dan hambatan lainnya.
Agenda pembangunan nasional yang dinyatakan dalam RPJMN 2020-2024 menekankan pentingnya kebijakan, program, dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong percepatan pembangunan perdesaan dan daerah.
Pembangunan ekonomi lokal adalah pilar utama kinerja perekonomian nasional.
Sejalan dengan tujuan ini, Deputi Pembangunan Daerah, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappena, Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan Pemerintah Daerah dipandang mampu melakukan berbagai inovasi pembangunan ekonomi jika didukung dengan dukungan teknis dan instrumen yang tepat.
"Implementasi RIF diharapkan menjadi salah satu dari beberapa inisiatif strategis untuk mendukung pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 dan 2020-2024," ujar Rudy dalam keterangannya, Minggu (26/7/2020).
RIF Tahap II yang dilakukan dari April 2019 hingga Juli 2020, telah membuat pencapaian yang signifikan.
Penerima Manfaat
Sekitar 700 penerima manfaat termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, lembaga penelitian, dan UMKM telah menerima bantuan melalui lebih dari 100 pelatihan, sesi pelatihan, dan jenis dukungan teknis lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.