Hindari Resesi, Indef Imbau Pemerintah Lakukan Percepatan Belanja
Realisasi program PEN masih sangat rendah yakni hingga semester I 2020 hanya terealisasi 19 persen dari total anggaran.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad mengimbau pemerintah agar melakukan percepatan belanja.
Hal itu agar Indonesia bisa terhindar dari ancaman resesi di kuartal III 2020.
"Kami mendorong belanja pemerintah segera direalisasikan untuk menangani resesi di kuartal III tahun 2020," kata Tauhid dalam diskusi virtual Indef di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Baca: Pengamat INDEF: Transformasi Perusahaan Harus Diikuti Peningkatan Kualitas SDM
Baca: Indef Menilai Manajemen Risiko Bank Berjalan Baik
Tauhid meyakini jika implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih bergerak lambat akan sangat memungkinkan RI mengalami kontraksi di kuartal III 2020.
"Sesungguhnya puncak ekonomi kita di kuartal I ke kuartal II. Kalau kita lihat kuartal III ini akan turun. Kita sudah masuk ke wilayah kepastian resesi dan sulit untuk kembali," terangnya.
Realisasi program PEN masih sangat rendah yakni hingga semester I 2020 hanya terealisasi 19 persen dari total anggaran.
Mengacu hitung-hitungan Indef, pertumbuhan ekonomi RI dalam skenario terberat akan berada di level minus 1,75 persen.
Indef turut mendukung sekaligus mempertanyakan peran Komite Penanganan Covid-19 yang dipimpin Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Kami turut mendukung agar komite ini memberikan terobosan bagi pemulihan nasional," singkatnya.
Sementara Ekonom Senior Indef Faisal Basri menyebut yang pemerintah bisa lakukan saat ini hanyalah membuat resesi tidak terlalu dalam.
"Kalaupun resesi harus sedangkal mungkin supaya recoverynya tidak membutuhkan tenaga, semua negara melakukan penyelamatan luar biasa. Jadi bukan mimpi, Vietnam masih positif pertumbuhannya," ucap Faisal.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan melakukan percepatan penyerapan belanja untuk menggenjot perekonomian.
Harapannya, permintaan dalam negeri bisa meningkat dan dunia usaha juga turut bergerak.
Airlangga mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk membuat perekonomian RI terhindar dari resesi.
"Beberapa hal dilakukan untuk menghindari resesi, dilakukan langkah-langkah extraordinary di kuartal III dan IV, belanja pemerintah akan dilakukan secara besar-besaran," dalam video conference.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.