Pengamat Indef Sarankan Pemerintah Rombak Total Stimulus Ekonomi
Pengamat Indef Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah agar merombak total seluruh stimulus ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Institute for Development of Economics (Indef) Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah agar merombak total seluruh stimulus ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, hal itu perlu agar pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 tidak kembali minus terlalu dalam sehingga berujung pada resesi.
"Skema relaksasi kredit bagi UMKM itu harus diubah. Itu tidak terlalu efektif. Sekarang lebih baik bagaimana pemerintah memberikan hibah modal kerja, pemberian subsidi internet gratis bagi UMKM untuk masuk ke digital," ucapnya kepada Tribunnews, Rabu (5/8/2020).
Baca: Sektor Penerbangan Butuh Stimulus Ekonomi untuk Dukung Pemulihan Sektor Pariwasata
Bhima menegaskan pemerintah juga perlu memberikan insentif kepada UMKM agar mereka bisa memberlakukan protokol kesehatan yang lebih baik.
"Dengan cara itu konsumen akan lebih percaya membeli barang di UMKM," urainya.
Baca: Jokowi Minta Stimulus Ekonomi Diutamakan bagi Perusahaan yang Tak PHK Karyawan
Pengamat milenial Indef ini juga menyoroti stimulus perpajakan yang dinilai tidak berjalan efektif agar diubah menjadi bantuan langsung kepada penerima bansos.
Menurutnya pengurangan PPh kemudian keringanan pajak untuk korporasi sebaiknya diberikan langsung lewat bantuan sosial sehingga berdampak kepada masyarakat yg rentan miskin maupun yg miskin.
"Karena bansos itu langsung dibelanjakan. Sedangkan stimulus perpajakan kepada korporasi belum tentu bisa menyerap tenaga kerja, justru yg terjadi stimulus pajak makin besar, stimulus korporasi yang mencapai 24 persen dari total stimulus tetapi faktanya PHK tetap jalan," tuturunya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.