Bos Summarecon: Tekanan Penjualan Properti Dipengaruhi Perlambatan Ekonomi
Adhi menyampaikan 2020 akan menjadi tahun yang cukup berat karena dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi menyampaikan 2020 akan menjadi tahun yang cukup berat karena dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Menurutnya, kondisi ini membuat tekanan terhadap penjualan properti di Indonesia.
"Melemahnya harga minyak mentah dengan kelebihan pasokan serta perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang masih terus berlanjut juga menyebabkan iklim ketidakpastian pada dunia usaha dan tekanan ekonomi yang berat," kata Adrianto dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Baca: Sepanjang 2019, Summarecon Agung Bukukan Pendapatan Rp 5,94 Triliun
Dia memperkirakan perlambatan ekonomi juga akan berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan properti di tahun ini.
"Namun kami percaya segala peluang selalu dapat diraih," tuturnya.
Adrianto menekankan, Pemerintah juga turut hadir menyediakan berbagai insentif dan kebijakan untuk meningkatkan perekonomian di antaranya penurunan tingkat suku bunga dan keringanan pajak.
Summarecon juga terus beradaptasi dan melakukan inovasi untuk menghadirkan produk-produk yang menarik.
"Kami melakukan perubahan kegiatan promosi dan marketing seperti memaksimalkan penggunaan teknologi digital dan media sosial untuk mengenalkan produk-produk kami kepada masyarakat," papar Adrianto.
Sebelumnya, direksi perseroan melaporkan, 2019 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, namun perusahaan dapat membukukan pra-penjualan pemasaran sebesar Rp 4,1 triliun melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 4,0 triliun.
Adapun sebaran penjualan berdasarkan produk yang dicapai antara lain penjualan rumah mencapai 66 persen, apartemen 14 persen, ruko 12 persen, dan kavling sebesar 8 persen.