Sektor UMKM Dinilai Harus Mampu Temukan Alternatif Pembiayaan
Fithra Faisal menilai sektor UMKM di Indonesia harus mampu beradaptasi dan memaksimalkan berbagai cara baru dalam mengakses pendanaan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia harus mampu beradaptasi dan memaksimalkan berbagai cara baru dalam mengakses pendanaan.
Hal itu demi kelangsungan usahanya menyusul dampak pandemi Covid-19.
"UMKM harus mampu menemukan alternatif pembiayaan agar tak lagi terlalu bergantung kepada insentif pemerintah, maupun permodalan bank konvensional," kata Fithra, Jumat (14/8/2020).
Baca: Dukung UMKM, Blibli Hadirkan Gerakan Pejuang Lokal
Baca: Cara Dukung UMKM Lokal di Tengah Pandemi Covid-19, Cari Tahu Bisnis Lokal di Sekitarmu
Ia menekankan UMKM sekarang banyak yang telah go online, maka akses permodalan pun bisa juga melalui alternatif fasilitas secara online satu di antaranya Akulaku Finance Indonesia.
“Bila UMKM bergabung dan masuk ke platform usaha digital, terutama bagi yang belum, seharusnya bisa membuat UMKM lebih survive,” katanya.
Fithra mengimbau agar perusahaan penyedia layanan keuangan digital juga dapat memanfaatkan momentum ini dan menjadi salah satu solusi atas persoalan yang dihadapi oleh UMKM sehingga mereka dapat bangkit.
Selain itu, langkah memberi restrukturisasi cicilan kepada nasabah mereka adalah wujud bahu-membahu membantu membangkitkan usaha para pelaku UMKM yang memiliki peran penting dalam kebangkitan sektor perekonomian.
“Sangat bagus (Akulaku Finance) bila ternyata penerima restrukturisasinya adalah pelaku UMKM. Seharusnya ini juga bisa dicontoh perusahaan fintech yang lain," imbuhnya.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi di kalangan UMKM adalah penurunan kemampuan untuk membayar cicilan, sehingga UMKM butuh restrukturisasi kredit, pembayaran dipermudah, hingga cicilan modal baru.