Korban PHK Dampak Pandemi Didorong Jadi Pebisnis Kuliner
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada sektor perekonomian. Gejolak pemutusan hubungan kerja atau PHK terjadi di beberapa sektor usaha.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiholan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 berdampak besar pada sektor perekonomian. Gejolak pemutusan hubungan kerja atau PHK terjadi di beberapa sektor usaha.
Meski aktivitas sebagian dunia usaha telah kembali bergulir, tapi belum kembali normal.
Adanya fenomena tersebut membuat Masbukhin Pradhana, owner Kubiz TV yang juga sekjen dari Asosiasi Penguasaha Kuliner Indonesia (APKULINDO) mendorong korban PHK agar bisa bangkit kembali dari keterpurukan dengan menjadi pebisnis kuliner.
"Selama Pandemi ini, banyak orang kehilangan pekerjaan. Namun mereka tetap membutuhkan penghasilan. Pilihan utamanya mereka berbisnis kuliner. Nah disinilah fungsi KUBIZ TV untuk mempertemukan patner bisnis kuliner dan media pembelajaran," tambah Masbukhin yang juga pemilik Bakso Malang Sapi’i.
Baca: Rietzstar, Aplikasi untuk Mengkurasi Pebisnis Kuliner Rumahan
Pandemi ini juga sangat berdampak bagi para pelaku usaha kuliner, baik skala UKM maupun besar. Dampak yang ditimbulkan mulai dari penurunan omzet, merumahkan karyawannya bahkan gulung tikar.
Baca: 5 Kuliner Serba Merah Putih yang Semarakkan HUT ke-75 RI
“Sebagai Pemilik Rumah Makan, saya bisa merasakan secara langsung penurunan omzet secara drastis di mulai bulan Maret,” ujar Masbukhin.
Masbukhin menambahkan, saat PSBB, omzet rumah makan di sekitar Jakarta turun 60-100 %. “Yang turun 100% itu warungnya sudah tutup, karena lokasi tempatnya tidak boleh beroperasi seperti di Mall, di area perkantoran yang sudah menerapkan WFH atau sudah merugi”.
Sisi positif dari Pandemi ini Pebisnis Kuliner menjadi lebih kreatif dengan membuat produk frozen food. Di sisi lain banyak calon konsumen yang membutuhkan makanan tahan lama.
Melihat kondisi tersebut, Masbukhin, tergerak untuk membantu para UKM kuliner dengan cara membuatkan video produk atau rumah makannya yang akan di publikasikan di media sosial.
Saat ini medsos yang paling populer Youtube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, dan Tiktok. Konten berupa video di Sosmed lebih disukai dibandingkan foto. Padahal pembuatan video lebih rumit dibandingkan foto, baik dari sisi ide cerita, pengambilan gambar sampai editing.
"KUBIZ TV lahir bertujuan untuk membantu para pemilik restoran serta pengusaha kuliner untuk membantu mempromosikan dari kanal sosmed yang populer," ujarnya di peluncuran “Kubiz TV Membedah Bisnis Kuliner” di Jakarta, Senin (17/8/2020).
Dia melanjutkan, selain membantu para pemilik usaha yang terdampak, Channel Youtube KUBIZ TV juga memberikan edukasi kepada korban PHK agar bisa belajar bisnis kuliner.
Di Channel ini calon pebisnis kuliner pemula akan mendapatkan inspirasi memulai bisnis, memanage sampai membesarkan bisnisnya dengan menonton kisah sukses pebisnis-pebisnis kuliner.
Hingga saat ini KUBIZ TV sudah meliput kurang lebih 50 UKM dan Pebisnis Kuliner di Jabodetabek dan menghasilkan berbagai konten, seperti motivasi berwirausaha, kisah sukses pebisnis kuliner, ide bisnis, peluang usaha, manajemen karyawan, digital marketing, masak-masak, review makanan yang semua tersajikan di Chanel Youtube KUBIZ TV Membedah Bisnis Kuliner.
Bertepatan Hari Ulang Tahun RI ke-75, KUBIZ TV mempersembahkan 75 Video Inspiratif sebagai bentuk kepeduliannya kepada UKM dan Para Pelaku Usaha Pemula di bidang Kuliner.
“Kami berharap kehadiran KUBIZ TV ini memberikan pilihan tontonan bagi calon pebisnis kuliner," pungkas Cak Bukhin, panggilan akrab Masbukhin Pradhana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.