Nekat Jual Produk Dengan Harga Miring Untuk Pertahankan Bisnis di Masa Pandemi Covid-19
Pandemi virus corona (covid-19) dirasakan berdampak pada semua sektor bisnis termasuk binis kerajinan
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pandemi virus corona (covid-19) dirasakan berdampak pada semua sektor bisnis termasuk binis kerajinan tangan.
Seperti yang dirasakan Dewanti Amalia Artasari, pemilik Dewa Collection Bali yang awal Januari 2020 ini baru saja membuka offline storenya di Bali.
Amalia menceritakan keinginannya membuka offline store juga datang dari permintaan para pembelinya yang ingin melihat langsung ragam makrama koleksinya.
Sayang baru tiga bulan buka, pandemi covid-19 terjadi dan membuat toko offlinenya harus tutup sementara untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Baca: E-commerce Jadi Sektor Bisnis yang Berkembang Selama Pandemi Covid-19
"Januari toko oflline buka, Maret ada Covid ya harus tutup toko," kata Amalia di acara Tokopedia Playfest, Senin (17/8/2020).
Amalia pun sempat bingung bagaimana menjual barang-barang yang sudah distok di toko dan terpaksa memutuskan untuk menjual barang dagangannya dengan harga miring di Tokopedia.
Beruntungnya saat menurunkan harga Amalia malah kebanjiran pesanan hingga membuat Amalia menambah jumlah pengrajin supaya bisa memenuhi permintaan.
Baca: Bisnis Wealth Management BRI Melesat di Tengah Pandemi
"Nekat jual harga miring kurangin harga, cashback, promo di Tokped malah jadinya sekarang nambah pengrajin karena harus memenuhi kebutuhan," ungkap Amalia.
Amalia menceritakan kini ia juga tenang bukan hanya karena bisnisnya yang tetap bangkit di masa covid-19 tapi para pekerjanya juga tetap bisa memenuhi kebutuuan keluarganya.
"Walaupun nekat terbayarkan para pengrajin gak ada yang nganggur malah nambah pengrajin sebelum hanya di Bali sekarang di Nganjuk juga, tetangga disana saudara disana diberdayakan bikin makram," pungkas Amalia.