Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Penerbangan Lesu, Maskapai Nasional Diminta Antisipasi Risiko Pailit Lessor Luar Negeri

saat ini pandemi Covid-19 berdampak pula kepada para lessor asing yang menyewakan pesawat mereka ke maskapai penerbangan Indonesia.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bisnis Penerbangan Lesu, Maskapai Nasional Diminta Antisipasi Risiko Pailit Lessor Luar Negeri
YOUTUBE
Alvin Lie 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan Alvin Lie memperingatkan kepada maskapai penerbangan nasional agar mengantisipasi kemungkinan risiko pailit yang dihadapi perusahaan penyewaan pesawat (lessor) luar negeri sebagai imbas dari pandemi Covid-19.

Menurutnya, saat ini pandemi Covid-19 berdampak pula kepada para lessor asing yang menyewakan pesawat mereka ke maskapai penerbangan Indonesia.

"Lessor asing mengalami kesulitan ekonomi dan pastinya mereka kekurangan uang, bila lessor ini bangkrut maka maskapai kita bisa terdampak dengan penarikan pesawat," kata Alvin saat dihubungin, Selasa (18/8/2020).

"Apabila pesawat ditarik, bukan tidak mungkin maskapai nasional bisa terancam kebangkrutan karena lessor mengalami pailit," lanjutnya.

Baca: Pendapat Alvin Lie Tentang Keributan Antar Penumpang di Penerbangan Garuda

Alvin menyebutkan, harus ada intervensi pemerintah untuk menjaga industri ini tidak runtuh dan dapat tetap membayar kewajiban sewa kepada lessor.

"Kita harus bekerja sama untuk tetap membuat industri penerbangan Indoenesia tetap berjalan, sebab bila runtuh sangat sulit untuk mengulang kembali," ujar Alvin.

Baca: Maskapai Penerbangan Menggaransi Armadanya Aman dari Virus dan Bakteri

Berita Rekomendasi

Persoalan yang dihadapi transportasi udara, lanjut Alvin, tidak sesederhana seperti yang terlihat karena banyak tantangan yang harus dihadapi agar tetap bisa hidup dalam kondisi saat ini.

"Tantangan dunia penerbangan nasional, tentunya saat ini terkait operasional yang masih terbatas dan tidak ada rute internasional," kata Alvin.

Tetapi Alvin menilai, maskapai Indoenesia masih bisa mengandalkan rute domestik untuk tetap bisa hidup dengan kembali membuka penerbangan ke wilayah pariwisata.

Terlebih lagi menurut Alvin, kepercayaan masyarakat saat ini juga belum sepenuhnya kembali untuk menggunakan angkutan udara. Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri, bagi maskapai dan stakeholder lainnya di industri penerbangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas