Survei LIPI: Pendapatan Rumah Tangga Kelompok Pekerja Merosot
Pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi dan menjadi pengalaman baru bagi rumah tangga pekerja maupun rumah tangga usaha.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lewat Pusat Penelitian Ekonomi mengeluarkan hasil survei dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi dan rumah tangga (RT), Rabu (19/8/2020).
Pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi dan menjadi pengalaman baru bagi rumah tangga pekerja maupun rumah tangga usaha.
Kepala Pusat Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho mengungkapkan, dari risetnya diketahui telah terjadi penurunan pendapatan terhadap rumah tangga pekerja dan usaha selama masa pandemi.
Sebesar 87,3 persen RT usaha dan 64,8 persen RT pekerja merasa mengalami kesulitan keuangan selama pandemi berlangsung.
Baca: Daya Beli Merosot, Indonesia Alami Inflasi Terendah Sejak Tahun 2000
Eko mengatakan, sebagian besar rumah tangga memanfaatkan keberadaan tabungan, asset dan pinjaman kerabat untuk mempertahankan daya beli.
Baca: BPS Catat Ekonomi Indonesia Minus 5,32 Persen
"Proporsi lebih tinggi bagi rumah tangga usaha," kata Eko dalam paparannya secara virtual di YouTube Ekonomi LIPI, Rabu (19/8/2020).
Kesulitan tersebut termasuk dalam membeli makanan maupun non makanan seperti pakaian maupun alat kebersihan.
Kelompok rumah tangga pekerja maupun usaha berdasarkan hasil survei juga merasa kesulitan untuk membayar sejumlah tagihan dan cicilan selama masa pandemi.
"Rumah tangga pekerja lebih merasa berat untuk membiayai konsumsi dan relatif homogen diberbagai kelompok pengeluaran," kata Eko.
Seluruh dunia, termasuk Indonesia mengalami goncangan krisis kesehatan yang mempengaruhi aktivitas ekonomi.
Pada triwulan kedua, pertumbuhan Indonesia mencapai -5,32 persen yang disumbangkan penurunan lebih dari 70 persen kelompok konsumsi rumah tangga.
Padahal konsumsi Indonesia ditopang oleh kelas menengah atas sebesar kurang lebih 69 persen dari total rumah tangga Indonesia. "Jika pengelolaan tidak berhati-hati, maka kondisi resesi akan terjadi," kata Eko.
Rumah tangga menghadapi goncangan pandemi secara langsung dan berat dimana terdapat goncangan pendapat yang berupa pemotongan gaji serta penurunan profit serta terbatasnya ruang konsumsi.