Sandiaga Uno: Usaha Penyediaan Ventilator dan Jamu Bakal Lebih Berkembang
Sandi menilai sejumlah peluang usaha masih bisa dijalankan di tengah segala keterbatasan saat ini akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Di sisi lain, Sandi memprediksi bisnis penyediaan ventilator, obat-obatan penanganan covid-19, vaksin hingga jamu bakal terus berkembang ke depan.
Selain itu, usaha terkait telekonferensi dan bisnis digital dianggap tetap menjanjikan.
Usaha sektor hukum dan industri berbasis energi ramah lingkungan, baik energi baru dan energi terbarukan, juga dipercaya tetap dapat hidup.
"Ini semua merupakan bagian dari tiga tren utama yang hadir dan terakserealisasi oleh covid-19," tukasnya.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad menegaskan, selama pandemic ini adanya peingkatan dari e-commerce, selain yang naik dari starup dibidang penjualan tetapi justru ada peningkatan hingga 300% dari starup dibidang kesehatan.
“Kalau yang jatuh tentunya ada travel karena ada peningkatan refund sehingga sangat merigikan,” katanya.
Dia menegaskan, pembayaran digital juga semakin meningkat, begitu juga dengan telemedik dan ada juga dengan pegiriman produk e-commerce.
“Ada juga penjualan sayur dan buah juga ada peningkatan, sehingga ini menjadi oportunitiy untuk dikembangkan,” tukasnya.
Ada sebuah startup pembuat kacamata augmented reality (AR) asal China mencatatkan pertumbuhan yang signifikan selama pandemi COVID-19, karena produk buatannya diminati oleh banyak pihak.
Rokid mengembangkan kacamata AR untuk mendeteksi gejala COVID-19 pada akhir 2019 lalu, sebelum virus tersebut menyebar luas.
Kacamata bernama T1 tersebut bisa mengukur temperatur orang di sekitar penggunanya dan menampilkan hasil pengukurannya pada layar kacamatanya.
Namun, yang paling penting adalah, Unair sudah memiliki vaksin untuk Covid-19 maka untuk apa Indonesia impor vaksin dari luar sehingga cost yang akan dikeluarkan juga akan lebih mahal.
“Harusnya kita kembangkan apa yang kita punya, jangan ambil vaksin dari luar,” katanya.
Dia menegaskan, dari data yang didapatnya UNAIR telah melakukan berbagai penelitian terkait dengan pandemi COVID-19 sebagai langkah awal.
Selain itu, UNAIR mengambil peran penting dalam penanganan pandemi lewat Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sebagai unit pelayanan rujukan pasien terkonfirmasi COVID-19, serta Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi (Tropical Disease Research Center) sebagai pusat penelitian berbagai penyakit.
Hal ini tentunya bisa menjadi suatu hal yang merubah perekonomian Indonesia.