Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Belum Positif, Indonesia di Ambang Resesi
Menkeu Sri Mulyani menegaskan tahun ini memang jadi periode yang berat bagi ekonomi Indonesia baik dari sisi konsumsi, investasi, maupun perdagangan
Editor: Putradi Pamungkas
Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat memberikan pandangan pemerintah terhadap pandangan fraksi terkait RAPBN 2020-2021 kepada Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan Rachmat Gobel di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2020). Adapun agenda rapat paripurna adalah tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi atas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2019. Kemudian, pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang APBN TA 2021 beserta nota keuangannya. Tribunnews/Jeprima
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal III masih negatif.
Selain itu, kata Sri Mulyani, kuartal IV masih di zona sedikit di bawah netral.
Ekonomi suatu negara dikatakan mengalami resesi apabila pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal bernilai negatif secara berturut-turut.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II sudah negatif, yakni minus 5,32%.
Sri Mulyani mengatakan Indonesia tidak bisa menahan resesi ekonomi tahun ini.
“Di kuartal III-2020 masih mengalami negative growth, bahkan di kuartal IV-2020 masih dalam zona sedikit di bawah netral,” kata Menkeu Sri Mulyani, dalam Rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Rabu (2/9/2020), dikutip dari Kontan.
Berita Rekomendasi