Premium dan Pertalite Masih Tersedia di Pasaran, Pertamina Minta Masyarakat Tidak Khawatir
PT Pertamina (Persero) memastikan bahan bakar minyak jenis premium dan pertalite masih tersedia di pasaran
Editor: Hendra Gunawan
Padahal, sebut Nicke, Indonesia masuk kelompok negara yang memiliki GDP 2.000 dollar AS hingga 9.000 dollar AS per tahun.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak, yakni enam jenis produk.
Sementara itu Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat, sebelum menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite.
"Perlu dilakukan saat ini adalah mensosialisasikan secara baik, agar berangsur-angsur pengurangan dari premium dan pertalite tidak menimbulkan gejolak," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno.
Menurut Eddy, sosialisasi rencana dihapusnya premium maupun pertalite, hingga dampak positifnya ke depan sangat penting dilakukan agar masyarakat tidak terbebani membeli produk lainnya yang memiliki oktan di atas 90.
"Sosialisasi secara baik tidak menimbulkan gejolak dan diterima masyarakat, karena pada akhirnya masyarakat juga memahami dan memaklumi jika masalah lingkungan hidup adalah suatu hal yang baik," kata Wakil Sekretaris Jenderal PAN itu.
Eddy menyebut, Komisi VII akan mengawal dan mengevaluasi ketika Pertamina benar-benar merealiasikan penghapusan peredaran premium maupun pertalite di dalam negeri.
"Kami akan evaluasi dari waktu ke waktu jika memang timbul adanya dinamika di lapangan terkait penerapan dari kebijakan penghapusan premium dan pertalite," ujar Eddy.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra Mulan Jameela juga meminta PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga Pertamax seharga Premium.
Hal itu ia sarankan menyusul rencana pemerintah menghapus BBM dengan kandungan RON rendah seperti Premium dan Pertalite.
"Sekadar masukan dari saya, apabila benar Premium dan Pertalite dihapus, apakah memungkinkan harga Pertamax bisa diturunkan mungkin bisa jadi sama dengan Premium? Mungkin ini bisa jadi solusi," ujarnya.
Mulan juga mempertanyakan sejauh mana Pertamina sudah melakukan kajian lebih dalam dan lebih luas terhadap masyarakat terkait rencana penghapusan Premium dan Pertalite ini. Pasalnya, penghapusan BBM jenis tersebut akan berdampak tidak baik untuk masyarakat.(tribun network/nas/sen/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.