Menko Luhut: Pemerintah Komitmen Kembangkan Ekonomi Hijau
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia komitmen mengembangkan ekonomi hijau.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia komitmen mengembangkan ekonomi hijau.
Itu disampaikan setelah perusahaan industri bijih besi asal Australia Fortescue Metals Group (FMG) menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia.
"Sebagai dua negara dengan potensi mineral dan energi terbarukan yang cukup besar, Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dan menjadi pemain utama energi terbarukan dan industri hijau terutama di kawasan ini," ujar Menko Luhut saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Investasi Hydropower dan Industri Hijau di Provinsi Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Baca: Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19, Luhut Minta Semua Elemen Kompak
Baca: Luhut Klaim Tingkat Kesembuhan Covid-19 Indonesia di Atas Rata-rata Dunia
Menko Luhut menyebut bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan yang jelas tentang energi terbarukan dan pengembangan industri ramah lingkungan.
"Kami sedang mempersiapkan kerangka peraturannya, kebijakannya, dan insentif fiskal untuk memfasilitasi investasi di sektor yang berkembang dan menjanjikan ini. Karenanya kami perlu mengetahui peta jalan dan rencana pengembangan yang akan dilakukan secara komprehensif," kata Luhut.
Dia mengatakan telah mengetahui rekam jejak FMG dan kualifikasi yang baik.
Menko Luhut ingin memastikan bahwa rencana investasi dan pelaksanaannya akan berjalan dengan prinsip saling menghormati, berkelanjutan, pembangunan ekonomi yang diiringi pembangunan di bidang sosial serta menjaga kelestarian lingkungan.
"Kerja sama antara Indonesia dan FMG ini juga telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk pihak Pemda, sehingga proyek ini dapat segera dimulai,” ucap Menko Luhut.
Di bilang, hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan rapat secara rutin antara FMG dan Deputi Purbaya untuk memonitor kemajuan dari proyek ini secara berkala.
Pendiri Fortescue Metals Group (FMG) Andrew Forrest memaparkan FMG akan membantu mengembangkan teknologi baru nol karbon dan membangun industri dari hulu ke hilir di Indonesia.
Menurut delegasi FMG, pembangunan industri hijau di Indonesia akan melalui beberapa tahap mulai dari proses produksi energi terbarukan kemudian tahap transmisi untuk menghasilkan berbagai macam produk hijau seperti baja, metal, hingga bentuk energi lainnya juga pupuk.
"Produk ini kemudian akan diangkut ke pelabuhan, untuk kemudian dipasarkan," urainya.