Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Analisis Ekonom Soal Perombakan Manajemen BNI

biasanya pimpinan bank BUMN dilakukan secara rotasi antarsesama bankir pelat merah.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Analisis Ekonom Soal Perombakan Manajemen BNI
IST
Suasana di Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta belum lama ini. 

Selain itu, sambung Doddy, sejumlah mantan bankir Mandiri yang masuk ke sejumlah perusahaan pelat merah, juga tidak sepenuhnya mengawali karirnya di Bank Mandiri. Contohnya Pahala Mansyuri, Direktur Utama Bank BTN. Sebelumnya, Pahala juga pernah berkarir sebagai konsultan dan selanjutnya berkarir di Pertamina dan Garuda Indonesia.

Beberapa bankir Mandiri yang menjadi petinggi di lembaga pemerintahan, juga tidak murni berkarir di Bank Mandiri. Mereka hanya berlabuh di Bank Mandiri selama beberapa tahun. Sebelumnya justru mereka berkiprah di lembaga keuangan swasta. 

Doddy mencontohkan mantan bankir Bank Mandiri yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, yakni Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. "Jadi jangan ada sentimen ke lembaga tempat mantan bankir itu berkarir sebelumnya. Seharusnya, rotasi ini bisa memacu bankir lain, agar bisa menjadi besar seperti bankir Bank Mandiri" tegas Doddy.

BNI go global

Lalu, apakah dengan masuknya bankir Bank Mandiri ke manajemen BNI akan mewujudkan rencana pemerintah untuk membawa BNI go global? Menurut Doddy, ada beberapa faktor untuk mencapai ke tujuan itu.

Pertama, pencapaian bisnis perusahaan bukan hanya semata-mata berasal di pimpinan. Memang, seorang pemimpin yang akan men-drive tujuan organisasinya ke depan. Tapi, ada yang lebih penting lagi dari itu, yakni semua orang yang ada di organisasi tersebut mendukung atau tidak pencapaian yang dicanangkan oleh pimpinannya. 

Karena, kata dia, yang namanya manajemen hanya berisi sekitar 10-12 orang. Tapi, yang menjalankan bisnis seluruhnya adalah sumber daya manusia (SDM) atau karyawan yang ada di perusahaan tersebut. 

Berita Rekomendasi

Kedua, bisa atau tidak strategi bisnis yang dijalankan itu inovatif atau mampu bersaing dengan yang lainnya. Sebab, perbankan merupakan salah satu industri yang kompetisinya sangat ketat. 

Ketiga, tepat atau tidaknya eksekusi kebijakan bisnis yang diambil manajemen untuk meraih laba perusahaan. Tentu, dalam hal ini faktor luck atau keberuntungan juga dalam menjalankan keputusan bisnis.

Nah, kalau dilihat dari sisi manajerial para bankir Mandiri yang masuk ke BNI, Doddy optimistis, bank pimpinan Royke Tumilaar itu bisa melangkah lebih jauh lagi dari posisi saat ini.

Alasannya, selain nama besar Bank Mandiri, rekam jejak Royke diyakini mampu membuat BNI mendapat kepercayaan dunia global. "Profil direktur utama baru di BNI adalah bankir yang telah berkarir di industri perbankan selama lebih dari 20 tahun. Kemampuannya tidak perlu diragukan lagi," kata Doddy.

Pendapat senada disampaikan Piter Abdullah, Direktur Riset Center on Reforma Economics. Dia menilai, pergantian manajemen di tubuh perusahaan BUMN memang hal yang lumrah. Sebagai pemegang saham, pemerintah memiliki kewenangan merombak susunan manajemen perusahaan BUMN. 

Hanya, Piter mengingatkan, menjadikan BNI untuk go global, bukanlah hal mudah. Banyak tantangan yang harus dilalui oleh perbankan nasional di luar negeri. Maklum, perbankan merupakan bisnis yang syarat regulasi. 

Jika masuk ke negara lain, bank kita harus mengikuti aturan main regulator di negara tujuan. Selain itu, secara sistem, perbankan di dalam negeri dinilai belum efisien secara operasional.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas