Netizen Mengaku Telah Ditipu Perusahaan Asuransi: Modus Tabungan Pendidikan, Tanda Tangan Dipalsukan
Sorang pengguna Twitter mengeluh dirinya telah ditipu oleh perusahaan asuransi.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sorang pengguna Twitter mengaku dirinya telah ditipu oleh perusahaan asuransi.
Pengguna Twitter tersebut mengatakan, bahwa tanda tangannya telah dipalsukan oleh perusahaan tersebut.
Ia meminta agar uang yang telah dibayarkannya ke perusahaan asuransi tersebut dikembalikan.
Saat dikonfirmasi, pria berusia 37 tahun asal Bojonegoro, Jawa Tengah yang enggan disebutkan namanya membeberkan kejadian yang dialaminya.
Mulanya, pada 2015 lalu istrinya datang ke salah satu bank di Bojonegoro untuk membuka tabungan pendidikan untuk sang anak.
Kemudian pihak bank mengarahkan istrinya itu ke salah satu perusahaan asuransi.
"Istri saya dijelaskan bahwa itu bisa untuk pendidikan, akhirnya istri saya minta form pembukaan rekening."
Baca: Pandemi Covid-19, Penipuan Online via Media Sosial di Kota Bekasi Melonjak
Baca: Begini Strategi GoFood Lindungi Mitra UMKM dari Praktik Penipuan Social Engineering
"Kemudian diserahkan ke ssaya kemudian saya tanda tangani pembukaan rekening itu," kata pria tersebut saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (6/9/2020).
Tiga bulan kemudian, perusahaan asuransi tersebut mengirimkan buku polis ke rumah pria tersebut melalui kurir.
Pria tersebut mengakui, selama beberapa tahun ia menyetorkan uang ke rekening tersebut.
"Yang ada di dalam benak saya itu dana pendidikan yang nanti seteleah beberaoa tahun bisa diambil untuk mendanai pendidikan anak saya," terangnya.
Kemudian pada 2019, ia mendapat informasi dari ibunya yang mengatakan, bahwa itu bukanlah tabungan pendidikan melainkan asuransi jiwa.
Setelah diceknya, semua tanda tangan pria yang ada di polis ternyata dipalsukan.
"Tidak ada satupun di buku polis itu yang asli tanda tangan saya, itu nggak ada, semuanya palsu," jelasnya.