Kemenko Marves Rekomendasikan PLN Segera Migrasi Pencatatan Manual ke AMR
Total pengaduan yang masuk hingga Juni 2020 sebanyak 420 keluhan, mayoritas komplain kesalahan data entry (human eror).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Purbaya Yudhi Sadewa merekomendasikan PT PLN (Persero) melakukan migrasi pencatatan manual ke Automatic Meter Reading (AMR).
Hal itu menindaklanjuti posko pengaduan pelanggan PLN yang dibuka Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Total pengaduan yang masuk hingga Juni 2020 sebanyak 420 keluhan, mayoritas komplain kesalahan data entry (human eror).
Baca: PLN UIP JBB Berdayakan Masyarakat Sekitar Terdampak Covid-19
"Rekomendasi Kemenko Marves agar segera PLN melakukan migrasi catatan manual ke AMR. kami akan minta strategi PLN seperti apa kami minta kapan mereka akan melaksanakan ini secara bertahap," kata Purbaya dalam video conference virtual di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Purbaya menyampaikan paling lambat pekan depan akan memanggil PLN terkait implementasi AMR yang sudah lama diwacanakan.
"Kita panggil nggak harus ketemu, bisa vidcon juga. Karena saya dengar proyek AMR sudah lama ini. Saya dengar dari 3-4 tahun lalu. Ada Smart Green System waktu itu nggak jalan. AMR ini teknologi nggak canggih-canggih amat tapi ke depan kami akan monitor," ucapnya.
Menurutnya, permasalahan klasik yang terjadi di tanah air yakni perlunya monitoring lebih lanjut agar AMR bisa teraplikasikan di golongan pelanggan.
"Permasalahan kita ini kalau ada rencana kemudian tidak dimonitor mesti nggak akan jalan. Kami akan tegur kenapa ini tidak jalan," imbuh dia.
Purbaya menyampaikan total pengaduan penerapan PSBB cenderung meningkatkan rata-rata hunian dan aktivitas penghuni rumah sehingga berpotensi menaikkan konsumsi energi listrik.
Dia bilang, pelanggan pascabayar belum disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik tersebut beserta lonjakan tagihannya.
"PLN perlu mengoptimalkan komunikasi publik terutama dalam mengantisipasi kejadian-kejadian khusus seperti PSBB," kata Purbaya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.