Analis: Lucu Jika PSBB Jakarta Dibatalkan Pusat Meski Itu Bagus untuk Perekonomian
Hans Kwee mengatakan, akan jadi hal yang lucu jika keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu tiba-tiba dibatalkan pemerintah pusat.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Senin, 14 September 2020.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, akan jadi hal yang lucu jika keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu tiba-tiba dibatalkan pemerintah pusat.
"Secara PSBB bisa dibatalkan karena tanpa persetujuan pemerintah pusat, tapi lucu ya karena saya lihat sudah banyak surat edaran libur-libur. Pengusaha sudah siap-siap, tapi masa tidak jadi," ujarnya kepada Tribunnews, Sabtu (12/9/2020).
Kendati demikian, jika memang PSBB Jakarta nantinya benar dibatalkan maka dampaknya bagus ke perekonomian Ibu kota.
Baca: Bos Djarum, Orang Terkaya Indonesia, Kirim Surat Tolak PSBB ke Jokowi
"Kalau nantinya Jakarta tidak jadi ditutup (PSBB), tapi ekonomi jadi positif. Tadinya dari sisi ekonomi, orang agak terkejut karena adanya PSBB lagi bikin repot bisnis," kata Hans.
Sementara itu, Hans menambahkan, PSBB tidak hanya bikin ekonomi Jakarta lesu, tapi juga secara nasional karena mayoritas gerak ekonomi ada di Jakarta.
"Saya pikir bagus kalau dibatalkan, sehingga orang bisa aktivitas lagi. Sekarang ekonomi Indonesia jadi terpuruk karena PSBB awal (April), momentum kenaikan (ekonomi) terganggu kalau PSBB lagi, kantor dan bisnis tutup semua," pungkasnya.