BRI Kini Resmi Miliki Lembaga Sertifikasi Profesi, Didukung 31 Assesor
BRILSP memiliki 22 skema uji kompetensi dan 31 asesor yang siap melakukan pengujian kompetensi dengan target peserta uji sebanyak 33.046.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kini resmi memiliki lembaga sertifikasi profesi (LSP) di bidang jasa keuangan. LSP ini diberi nama BRILSP dan dibentuk sejalan dengan visi Pemerintahan Jokowi, “SDM Unggul Indonesia Maju”.
BRILSP ini berguna untuk menyiapkan talenta terbaik untuk mendukung bisnis perbankannya dan harus memenuhi tiga kriteria unggul yakni intelegensia capital yang kuat, psychology capital yang baik, dan social capital yang tinggi.
“Memang BRI kebanyakan melayani nasabah yang UMKM, maka operational costnya tinggi. Jadi, dua yang kita transformasi yaitu digital dan culture," kata Sunarso, Dirut Utama BRi, Rabu (23/9/2020).
Baca: Dirut BRI: Tidak Ada Pegawai Cantolan dan Bekingan
BRILSP merupakan LSP perbankan pertama dan berdiri sejak 29 Oktober 2019 dan telah mengantongi lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan sertifikat yang dikeluarkannya diakui secara nasional di Indonesia, dan di Asia Tenggara.
Sunarso mengatakan, BRILSP mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sehingga akan memiliki added value dan daya saing bagi para pekerja BRI Grup.
Baca: Transformasi Bisnis Bank BRI Lebih Mudah Dijalankan Lewat Digital
BRILSP memiliki 22 skema uji kompetensi dan 31 asesor yang siap melakukan pengujian kompetensi dengan target peserta uji sebanyak 33.046.
Jumlah tersebut akan bisa bertambah sesuai dengan pengembangan skema sertifikasi dan target peserta dari semua BRI Group.
Direktur Human Capital BRI Herdy Harman dalam Launching BRILSP menyampaikan, pihaknya dalam proses rekrutmen memperhatikan banyak hal.
"Pada sisi potensi di masa depan Bank BRI memperhatikan future ready competence seperti kompetensi yang dilihat dari sisi creative, innovative, data driven, adaptive, collaborative, digital library maupun achievement orientation,” kata dia.