Menristek Klaim Bandara Kulon Progo Tahan Gempa Berskala Besar
Bambang Brodjonegoro menjelaskan, Bandara Internasional Yogyakarta juga bisa kuat menahan bencana gempa yang berujung tsunami.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional menyatakan, bandara baru di Kulon Progo, Yogyakarta memiliki desain tahan gempa dengan kekuatan tinggi di atas 7 magnitudo.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, Bandara Internasional Yogyakarta juga bisa kuat menahan bencana gempa yang berujung tsunami.
Baca: Menristek Nilai Indonesia Harus Contoh Jepang Dalam Menghadapi Tsunami
"Jadi, artinya kuat terhadap gempa yang berskala besar. Sudah didesain pula di gedung terminalnya, sehingga kalau ada tsunami misalkan, sudah ada cara bagaimana mitigasi terhadap risiko tsunami itu sendiri," ujarnya saat webinar, Rabu (30/9/2020).
Selain itu, Bambang menyampaikan, pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur dengan hati-hati di daerah rawa bencana, misal di bagian barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa.
"Karena ini pembangunan baik di barat Sumatera maupun selatan Jawa harus dilakukan secara lebih hati-hati dan dengan ekstra proteksi. Kuncinya adalah kita membangun, tetapi dengan tingkat kecepatan yang tidak sama dengan daerah utara Jawa maupun timur Sumatera," katanya.
Kehati-hatian tersebut, dia menambahkan, khususnya mengarah kepada penduduk di sekitar wilayah itu dan material dari bangunan.
"Dari segi bangunannya dan dari segi misalkan perhatian penduduk terhadap potensi gempanya sendiri. Otomatis ada konsentrasi dari penduduk yang tinggal di situ, kami tidak ingin penduduk dengan jumlah besar terekspos dengan risiko bencana," pungkasnya.