Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pabrik Coca Cola di Cikarang Resmikan Atap Panel Surya Terbesar di Asia Tenggara

Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) meresmikan atap panel surya berkapasitas 7,13 MegaWatt (MW) di pabriknya

Editor: Sanusi
zoom-in Pabrik Coca Cola di Cikarang Resmikan Atap Panel Surya Terbesar di Asia Tenggara
ist
Atap panel surya di pabrik Coca Cola Amatil Indonesia, Cikarang Barat, Jawa Barat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) meresmikan atap panel surya berkapasitas 7,13 MegaWatt (MW) di pabriknya, Cikarang Barat, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020).

Atap panel surya ini diklaim menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Atap solar panel milik CCAI memiliki luas 72 ribu m2 dan dapat menghasilkan tenaga sebesar 7,13 MWp di siang hari.

Baca: Dapat Fasilitas KITE, Ekspor Panel Surya Sky Energy Berpeluang Tambah Devisa Negara

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Coca Cola menginvestasikan Rp 87 miliar untuk membangun atap panel surya tersebut.

"Coca Cola Amatil Indonesia dapat menyelesaikan pembangunan solar panel. Ini sesuatu yang sangat luar biasa di sesuatu pandemi ini," tutur Airlangga saat peresmian di pabrik CCAI Cikarang Barat, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020).

Baca: Panel Surya Jadi Alternatif Sumber Energi Terbarukan untuk Industri

Airlangga menambahkan, Coca Cola Amatil Indonesia menjadi pionir dan proyek atap panel Surya tersebut menjadi yang terbesar nomor dua di Asia Pasifik dan nomor empat di dunia.

Berita Rekomendasi

Airlangga meminta CCAI tak berhenti melakukan inovasi tersebut di satu pabrik, tapi dilanjutkan ke berbagai pabrik lainnya.

"Saya berharap ini dilanjutkan karena masih banyak pabrik Coca Cola yang lain di berbagai wilayah, sehingga kalau bisa dilakukan, saya yakin tidak nomor dua di Asia Pasifik tetapi bisa nomor satu di Asia Pasifik," ucap Menko Perekonomian.

Investasi atap panel surya CCAI dinilai sejalan dengan langkah pemerintah untuk mendorong pemakaian energi baru terbarukan.

"Pemerintah mendorong pada tahun 2025 pemakaian green energi sebesar 23 perse dan nanti akan ditingkatkan setiap tahunnya. Apa yang dilakukan Coca Cola di sini bisa mengurangi emisi gas kaca sebesar 314 juta ton, ini adalah sesuatu yang luar biasa," kata Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas