Dalam Kondisi Pandemi, Permintaan Kredit Baru Diyakini Segera Pulih
Wimboh Santoso mengakui permintaan kredit yang masih kurang di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengakui permintaan kredit yang masih kurang di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini.
Padahal peningkatan permintaan kredit dapat mendorong investasi di bursa perdagangan.
Dalam sambutannya pada Capital Market Summit & Expo 2020 yang digelar secara virtual, Senin (19/10/2020), ia berharap pemulihan bisa terjadi pada industri pasar modal tanah air.
"(Permintaan terkait kredit) Ini bagaimana supaya cepat dan akhirnya bisa mendorong investasi. Karena itulah, demand kredit ini satu hal yang harus kita cermati bersama agar investasi ini cepat rolling," ujar Wimboh.
Baca juga: Gandeng Fintech, Bank BTN Tingkatkan Akses Kredit UMKM Sektor Properti
Kendati demikian, dalam menghadapi masa pandemi ini, ia melihat perbankan tidak mengalami kendala.
"Perbankan tidak ada masalah, likuiditas tinggal bagaimana demand kreditnya yang harus kita terapkan," kata Wimboh.
Namun yang kini difokuskan adalah terkait pemulihan permintaan kredit.
Karena saat ini pemerintah telah memberikan bantuan stimulus berupa relaksasi restrukturisasi kredit pada sektor perbankan dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai salah satu bentuk penanganan dampak pandemi.
"Ini sangat tergantung daripada para masyarakat, melalui aktivitas ekonomi dan sebagainya. Pemerintah sudah melakukan banyak hal yang berkaitan dengan insentif," tegas Wimboh.