Jembrana Bali Ekspor 12 Ton Biji Kakao ke Belanda
Jembrana Bali mengekspor satu kontainer 20 feet atau sebanyak 12 ton biji kakao ke Belanda, Senin (19/10/2020).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jembrana Bali mengekspor satu kontainer 20 feet atau sebanyak 12 ton biji kakao ke Belanda, Senin (19/10/2020).
Ekspor biji kakao mencatatkan nilai devisa sebesar Rp 660 juta yang dikirim melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Ketua Koperasi Kerta Semaya Samania (KSS) Jembrana I Ketut Wiadnyana menyampaikan, rasa syukur atas dukungan pemerintah sejak awal dan binaan dari Yayasan Kalimajari.
Baca juga: Beli Kakao dari Petani Indonesia, Keiichi Sumbang Cokelat Produknya ke Pekerja Medis di Kyoto Jepang
"Atas dukungan segala proses yang kami lakukan di KSS. Kami ucapkan terima kasih hingga terwujud nota kesepahaman ekspor dan support kita sehingga proses bisa berjalan. Juga teman karantina Bali yang intens beri dukungan," ujar Ketut Wiadnyana.
Menurutnya, ekspor kali ini jauh seperti kemarin, karena diberlakukannya karantina yang cukup ketat.
"Kami akan berusaha terus. Semoga akan menyusul ke Perancis dan Jepang," urainya.
Baca juga: Kemlu RI Dorong Peningkatan Ekspor ke Amerika Latin Lewat Platform Digital
Sementra Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati yang melepas ekspor biji kakao menyampaikan perkebunan di Jembrana terbukti mampu ekspor di tengah pariwisata tengah meredup.
"Sektor pertanian tetap eksis. Kita dapati bahwa pendapatan utama Bali dari pariwisata tentu harus ada penyanding pertanian, " ujar Wagub Cok Ace, begitu dia disapa.
Menurutnya, sektor pertanian harus dibangun dengan baik untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan produk-produknya