Wujudkan Bandara Ramah Lingkungan AP I Lakukan Penandatangan MoU dengan Ditjen EBTKE
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Faik Fahmi mengatakan, MoU ini sebagai upaya mendorong penerapan konservasi energi
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, untuk mewujudkan konversi dan pemanfaatan energi terbarukan di 15 bandar yang dikelola.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Faik Fahmi mengatakan, MoU ini sebagai upaya mendorong penerapan konservasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan di fasilitas bandara yang kami kelola.
"Hal ini sejalan dengan misi kami untuk terus berkontribusi positif pada kelestarian lingkungan secara berkelanjutan, melalui konsep eco airport," kata Faik dalam keterangannya, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Kejagung Tangkap Sunarko, Buronan Korupsi Pembangunan Konstruksi Runaway Bandara Moa Tiakur
Ia menambahkan, penandatangan nota kesepahaman ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam implementasi pelaksanaan Rencana Aksi Nasional terkait penerapan konversi energi.
"Selain itu nota kesepahaman ini juga untuk menanggulangi dampak perubahan iklim, dalam upaya mewujudkan komitmen Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara ramah lingkungan," ucap Faik.
Baca juga: Kontak Tembak Selama 1 Jam di Bandara Bilorai, TNI Rebut Senjata hingga 19 Peluru Milik KKSB
Faik menjelaskan, dalam nota kesepahaman ini ruang lingkupnya antara lain:
- Pelaksanaan penelitian, pertukaran informasi dan pengembangan teknologi terkait konservasi energi di bandara.
- Pemanfaatan energi terbarukan di bandara.
- Peningkatan efisiensi energi (termasuk di dalamnya manajemen energi dan kontribusi penurunan emisi gas rumah kaca).
- Green airport atau bandara ramah lingkungan.
Faik mengungkapkan, Angkasa Pura I dalam menjalankan bisnisnya menerapkan kebijakan nyata yang mendukung terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.
"Hal ini dibuktikan dengan hadirnya Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, yang mengusung konsep bandara ramah lingkungan atau eco friendly airport," ucap Faik.
Selain itu, lanjut Faik, pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, and recycle) dalam operasional harian untuk mendukung terciptanya lingkungan yang baik.