Hingga Pertengahan Oktober 2020, Pengajuan Restrukturisasi Kredit Bank BCA Capai Rp 107,9 Triliun
Total kredit BCA per akhir September 2020 tercatat sebesar Rp 581,9 triliun, angka ini turun 0,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk telah memproses Rp 107, 9 triliun pengajuan restrukturisasi kredit atau sekitar 19 persen dari total kredit hingga pertengahan Oktober 2020.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan langkah ini dilakukan sebagai bentuk pemberian keringanan terhadap nasabah debitur yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
"Pada sisi penyaluran kredit, BCA berfokus untuk membantu nasabah dalam merestrukturisasi kreditnya sejak awal pandemi. Sampai dengan pertengahan Oktober 2020, BCA memproses Rp107,9 triliun pengajuan restrukturisasi kredit atau sekitar 19 persen dari total kredit, yang berasal dari 90.000 nasabah," ujar Jahja, dalam Paparan Kinerja BCA Triwulan III 2020 yang digelar secara virtual, Senin (26/10/2020).
Sementara total kredit yang direstrukturisasi pada akhir 30 September 2020 adalah sebesar Rp 90,7 triliun atau 16 persen dari total kredit pada semua segmen.
Baca juga: BCA Catat Laba Bersih Rp 20 Triliun di Kuartal III 2020
"Kami sangat bersyukur atas program relaksasi dari regulator yang membantu perbankan dan nasabah dalam melewati masa yang sulit untuk mencapai pemulihan," kata Jahja.
Terkait laba bersih yang diperoleh pada kuartal III Tahun 2020, BCA membukukan Rp 20,0 triliun, angka ini mengalami penurunan 4,2 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp 20,9 triliun.
Baca juga: BCA Sebut Tidak Ada Deposito Nasabah yang Hangus
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan penurunan laba ini disebabkan adanya peningkatan biaya pencadangan perusahaan.
"Pencadangan Rp 9,1 triliun, (angka ini) naik dari sebelumnya Rp 5,6 triliun atau 160,6 persen secara year on year, sejaln dengan penurunan risiko kualitas kredit," kata Hera.
Total kredit BCA per akhir September 2020 tercatat sebesar Rp 581,9 triliun, angka ini turun 0,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Kendati demikian, pertumbuhan positif terjadi pada kredit untuk korporasi yang menopang penyaluran kredit BCA secara keseluruhan, di tengah pelemahan kredit segmen lainnya.
Kredit korporasi tercatat sebesar Rp 252,0 triliun, angka ini meningkat 8,6 persen (yoy).
Sedangkan kredit komersial dan UKM turun 4,9 persen yoy menjadi Rp 182,7 triliun.
Pada portofolio kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) turun 3,1 persen yoy menjadi Rp 89,3 triliun dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) turun 19,3 persen yoy menjadi Rp 38,6 triliun.
Kemudian untuk saldo outstanding kartu kredit turun 18,5 persen yoy menjadi Rp 10,9 triliun.
Total portofolio kredit konsumer turun 9,4 persen yoy menjadi Rp 141,7 triliun.
"Dari total portofolio kredit, sekitar 20 persen atau Rp 114 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan dalam rangka mendukung impelementasi Enviromental, Social, and Governance dan komunitas UKM," pungkas Hera.