WGC: Investor Rusia Lebih Pilih Cryptocurrency Dibanding Emas
Saat ini emas bukan merupakan investasi utama di kalangan investor Rusia, yang uangnya lebih cenderung digunakan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Saat ini emas bukan merupakan investasi utama di kalangan investor Rusia, yang uangnya lebih cenderung digunakan untuk opsi lain termasuk cryptocurrency.
Meskipun emas dianggap sebagai aset investasi yang aman.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (26/10/2020), kurang dari seperlima atau hanya 16 persen investor Rusia memilih aset investasi berupa emas dan koin.
Hasil penelitian yang dilakukan World Gold Council (WGC) pada tahun lalu dan awal pekan ini, menunjukkan bahwa rekening tabungan merupakan pilihan investasi paling populer di Rusia, sebagian besar karena aksesibilitasnya.
Baca juga: Menhub: Jepang Komitmen Investasi MRT dan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Mata uang asing menjadi pilihan investasi kedua yang paling diinginkan, dengan 78 persen responden menyimpan tabungan mereka dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) dan 56 persen memilih euro.
Sementara itu Real estate melengkapi tiga opsi teratas pilihan investasi, diikuti oleh asuransi jiwa.
Menariknya, cryptocurrency yang dianggap oleh sebagian orang sebagai investasi berisiko tinggi, kini semakin populer di kalangan investor Rusia.
Investor Rusia memanfaatkan aset digital ini sebagai investasi yang dapat diakses, terutama secara online, cryptocurrency menduduki puncak emas dalam portofolio investor.
Baca juga: BKPM: Realisasi Investasi Kuartal III 2020 Mencapai Rp 209 Triliun
Sementara emas, para analis WGC menilai aset ini sebagai investasi yang lebih eksperimental dan tidak terlalu biasa di Rusia.
Kendati demikian, 57 persen diantara mereka mengaku akan mempertimbangkan untuk memilih aset safe haven ini, meskipun sebelumnya mereka belum pernah berinvestasi emas.
Sementara sebagian besar responden berpikir bahwa emas batangan tidak akan pernah kehilangan nilainya.
Lalu dua pertiga menganggapnya sebagai perlindungan terhadap fluktuasi mata uang dan inflasi.
Sekitar 20 persen diantara mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan membeli emas.
Faktor utama yang menghentikan investor Rusia untuk mempertaruhkan lebih banyak uangnya pada emas adalah bahwa negara itu memiliki tarif pajak pertambahan nilai (PPN) tertinggi yang dikenakan pada emas batangan, sekitar 20 persen.
Kurangnya pengetahuan terkait cara berinvestasi emas serta ketakutan pada penjualan produk emas palsu menjadi hambatan utama lainnya mengacu pada permintaan logam mulia di pasar Rusia.
Kendati demikian, WGC optimis situasi dapat membaik seiring waktu.
Lembaga ini berharap bahwa pemerintah Rusia akan mengadopsi Undang-undang (UU) untuk menghapus PPN dari emas batangan, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan.
Namun, proposal semacam itu telah diblokir oleh anggota parlemen Rusia pada Januari lalu.
"Asalkan area ini ditangani, investasi emas di Rusia berpotensi untuk berkembang menjadi pasar yang sehat, memanfaatkan sikap positif terhadap emas dan peran yang dapat dimainkannya dalam membantu investor untuk mencapai tujuan mereka," tulis WGC dalam laporannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.