Indonesia Resmi Resesi, Menkeu Sri Mulyani Sebut Ekonomi Mengarah ke Positif
Perekonomian Indonesia minus 3,49 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III 2020.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, perekonomian Indonesia minus 3,49 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pencapaian tersebut lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang minus 5,32 persen meski masuk kategori resesi karena minus dua kuartal berturut-turut.
"Hal ini menunjukkan bahwa proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas-aktivitas ekonomi nasional menunjukkan ke arah zona positif," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).
Sri Mulyani menjelaskan, komponen pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pengeluaran mengalami peningkatan maupun dari sisi produksi.
Baca juga: Indonesia Resesi, Ekonom Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Negatif hingga Kuartal IV
Selain itu, perbaikan kinerja perekonomian didorong oleh stimulus fiskal atau peran dari instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di dalam penanganan pandemi Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: BREAKING NEWS: Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen
Dia menambahkan, penyerapan belanja negara mengalami akselerasi atau peningkatan pada kuartal III yaitu tumbuh 15,5 persen.
"Penyerapan belanja negara, terutama ditopang oleh realisasi bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha terutama usaha menengah kecil," pungkas Sri Mulyani.