Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Per September 2020, Restrukturisasi Kredit di NTT Rp 763 Miliar

Restrukturisasi kredit di NTT hingga 26 Oktober 2020 sudah mencapai Rp 763,57 miliar.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Per September 2020, Restrukturisasi Kredit di NTT Rp 763 Miliar
Tribun Kaltim/FACHMI RACHMAN
Pengusaha UMKM termasuk sektor yang mendapat restrukturisasi kredit dari perbankan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama masa pandemi Covid, berbagai kebijakan stimulus ekonomi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dijalankan termasuk restrukturisasi kredit yang hingga 26 Oktober 2020 sudah mencapai Rp 763,57 miliar.

"Jumlah itu untuk 1.707 debitur yang terdiri dari debitur UMKM sebanyak 1.614 dengan nilai Rp 487 miliar dan debitur non UMKM sebanyak 93 dengan nilai Rp 276,57 miliar," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (6/11/2020).

Secara nasional kebijakan restrukturisasi kredit yang dikeluarkan OJK pada Maret lalu telah berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan. 

Hingga 5 Oktober 2020, realisasi restrukturisasi kredit sektor perbankan mencapai Rp 914,65 triliun untuk 7,53 juta debitur yang terdiri dari 5,88 juta debitur UMKM senilai Rp 361,98 triliun dan 1,65 juta debitur non UMKM senilai Rp 552,69 triliun. 

Sementara, restrukturisasi pembiayaan perusahaan pembiayaan hingga 27 Oktober sudah mencapai Rp 177,66 triliun dari 4,79 juta kontrak.

Selain itu, restrukturisasi pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Bank Wakaf Mikro (BWM) hingga 31 Agustus masing-masing mencapai Rp 26,44 miliar untuk 32 LKM dan Rp 4,52 miliar untuk 13 BWM.

Berita Rekomendasi

Wimboh menyatakan pihaknya mendukung upaya menggerakkan perekonomian daerah untuk menopang pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Restrukturisasi Kredit Perbankan Tembus Rp 884,5 Triliun dari 7,38 Juta Debitur

"Khusus di Nusa Tenggara Timur (NTT), potensi ekonominya masih besar seperti pariwisata, perikanan, peternakan dan pertanian. Kami akan melihat bagaimana sektor jasa keuangan bisa membantu menggerakkan ekonomi di NTT antara lain dengan membangun ekosistem ekonomi di sektor-sektor potensial,” kata Wimboh di rapat kerja strategis OJK di Labuan Bajo, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Per September 2020, Bank Mandiri Restrukturisasi Kredit Rp 47,7 Triliun kepada 406.434 Debitur UMKM

Dia menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 ini perekonomian daerah justru memiliki ruang gerak yang lebih luas, sehingga apabila didorong dan dibantu oleh sektor jasa keuangan bisa tumbuh lebih cepat.

 
“Perekonomian NTT bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan OJK siap mendukung berbagai upaya yang dilakukan Pemprov NTT seperti dengan membangun ekosistem ekonomi di sektor perikanan, pertanian dan pariwisata,” kata Wimboh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas