Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Semangat Berwirausaha Perlu Ditanamkan Sejak Dini di Keluarga, Alasannya Ini

BKKBN bersama HIPMI sebagai mitra kerja memiliki kewajiban dalam menggairahkan kembali ekonomi keluarga di Indonesia.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Semangat Berwirausaha Perlu Ditanamkan Sejak Dini di Keluarga, Alasannya Ini
IST
MoU Pemanfaatan Kewirausahaan dalam Penguatan Program Pembangunan Keluarga secara virtual, Kamis (5/11/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya memperkuat sektor ekonomi keluarga dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai.

Upaya tersebut, BKKBN menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dalam penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Pemanfaatan Kewirausahaan dalam Penguatan Program Pembangunan Keluarga.

"Dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru, harus kita hadapi dengan semangat baru dan optimisme agar ekonomi keluarga mampu bangkit kembali," ujar Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Eli Kusnaeli, dalam acara MoU Pemanfaatan Kewirausahaan dalam Penguatan Program Pembangunan Keluarga secara virtual, Kamis (5/11/2020) kemarin.

Sebagai unsur pemerintah dan elemen masyarakat, BKKBN bersama HIPMI sebagai mitra kerja memiliki kewajiban dalam menggairahkan kembali ekonomi keluarga di Indonesia.

Baca juga: Jaringan Wirausaha Depok Gelar Pelatihan dan Penyiapan Modal Kerja Mie Ayam dan Donat

Eli mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya membawa dampak bencana kesehatan namun juga berimbas pada sektor lain termasuk goncangan ekonomi.

"BKKBN memiliki kelompok binaan yang terdiri dari keluarga dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain berperan menyosialisasikan berbagai program kemasyarakatan, kelompok tersebut juga membangun usaha ekonomi produktif yang disebut kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)," ucapnya.

Baca juga: Kisah Jonathan Warinussy, Entrepreneur Muda Asal Papua yang Sukses Berwirausaha

Berita Rekomendasi

Namun, akibat pandemi Covid-19, kelompok keluarga binaan BKKBN tersebut juga ikut terkena dampak perlambatan laju pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan paparan Menteri Ketenagakerjaan, dampak pandemi Covid-19 diperkirakan angka pengangguran berkisar 2,92 juta hingga 5,23 juta bahkan bisa mencapai dua digit hingga akhir 2020.

"Dalam upaya membantu memperkuat ekonomi keluarga, BKKBN bermitra dengan HIPMI dalam memberikan binaan dan pendampingan kepada usaha ekonomi keluarga di Indonesia," ungkapnya.

Secara umum, Eli menambahkan, keuangan keluarga dan usaha ekonomi keluarga yang stabil akan menjamin stabilitas ekonomi keluarga itu pula. Pada akhirnya, hal tersebut dapat menyokong stabilitas ekonomi nasional.

"Oleh karena itu, perlu upaya dalam membantu percepatan pemulihan ekonomi keluarga karena dampak pandemi Covid-19," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bendahara Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Hilda Kusumadewi mengatakan, tekanan terhadap ekonomi akibat pandemi Covid-19 seharusnya menjadi momentum yang tepat dalam merevitalisasi peran strategis pemuda sebagai pelaku pasar ekonomi.

Dengan meningkatnya jumlah wirausaha muda baru di Indonesia, diharapkan dapat menciptakan efek berantai bagi ekonomi nasional, sekaligus menjadi jalan keluar dari dampak pandemi Covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas