Bos Bukopin: Segmen Pasar Makin Variatif Setelah Masuknya Kookmin
Rivan menekankan kedepannya Bukopin akan mengoptimalkan segmen pasar baik ritel, korporasi, BUMN dan Korean Link.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) semakin kompetitif dalam melayani nasabah setelah masuknya KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali (PSP).
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantoro mengatakan bergabungnya Bank Bukopin sebagai bagian dari KB Financial Group, induk grup usaha KB Kookmin Bank, mulai berdampak positif.
Menurutnya, tekanan bisnis akibat pandemi, kepercayaan nasabah perlahan terus meningkat serta membuat segmen pasar makin variatif.
"Situasi yang sangat dinamis dan menantang ini Kookmin hadir dengan dukungan yang besar. Kami berharap recovery ekonomi yang kini terus dilakukan pemerintah dan pelaku usaha juga semakin menguatkan bisnis Bukopin di masa mendatang," kata Rivan kepada wartawan, Sabtu (14/11/2020).
Kekuatan jaringan dan reputasi Kookmin yang besar di Korea Selatan juga mendorong diversifikasi sumber dana Bukopin saat ini.
Rivan menekankan kedepannya Bukopin akan mengoptimalkan segmen pasar baik ritel, korporasi, BUMN dan Korean Link.
Hal ini juga menjadi salah satu komitmen Kookmin untuk untuk mensinergikan pelaku usaha dan nasabah Korea Selatan khususnya di Indonesia untuk mendukung penguatan bisnis Bukopin.
Sejak masuk ke Bukopin, KB Kookmin juga terus menambah aliran dananya ke bank yang identik dengan sektor UMKM ini senilai 780 juta dolar AS atau setara Rp 11,08 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS) yang terbagi menjadi setoran modal dan sisanya dana simpanan.
Baca juga: Masuknya Kookmin di Bukopin Buka Akses Gaet Nasabah Korporasi Korea di Indonesia
Pengamat Pasar Modal dari PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menilai keberadaan Kookmin sebagai bank terbesar di Korea Selatan akan mampu memperkuat kepercayaan terhadap Bukopin.
Apalagi investor Korea Selatan ini juga didukung oleh ribuan pelaku usaha dan masyarakat Korea Selatan yang banyak berinvestasi di Indonesia.
"Kekuatan Kookmin adalah mereka punya spesialisasi di sektor UMKM yang juga menjadi bisnis inti dari Bukopin. Ini akan semakin menguatkan kepercayaan nasabah terhadap bank. Dan itu yang dibutuhkan Bukopin saat ini," kata Hans.
Hans berharap kehadiran Kookmin akan mendorong proses transformasi Bukopin menuju bank yang mengoptimalkan fungsi teknologi dalam pelayanan terhadap nasabah.
Digitalisasi dan penguatan modal Bukopin menjadi dua aspek penting yang harus menjadi komitmen prioritas dari Kookmin.