Protokol Kesehatan dan Sanitasi Diterapkan Lebih Ketat dari yang Dianjurkan
Elvira mengatakan, pandemi yang masih terjadi hingga saat ini merupakan permasalahan yang sangat pelik
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkungan kerja di pabrik saat ini menjadi salah satu klaster penularan virus corona. Tidak cukup beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam menjalankan kegiatan usaha di fasilitas perusahaan.
Antara lain di bagian produksi, gudang-gudang maupun rantai pasokan, perlu penerapan protokol kesehatan dan sanitasi yang lebih ketat daripada yang dianjurkan.
"Kami juga melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan dan sanitasi secara disiplin kepada setiap karyawan meskipun mereka sedang tidak berada di area produksi," kata Elvira Lianita, Direktur PT HM Sampoerna Tbk saat kickoff program Gerakan Pakai Masker secara virtual bersama dengan PSPBM dan SRC, Sabtu (13/11/2020).
Elvira mengatakan, karena memiliki tenaga kerja langsung dan tidak langsung sebanyak 60 ribu karyawan, pihaknya secara konsisten mengedukasi mereka untuk patuh protokol kesehatan selama bekerja, maupun ketika beraktivitas di rumah dan di tempat umum.
Baca juga: Antarkan 20.000 Masker & Hand Sanitizer ke Pernikahan Putri Habib Rizieq, Ini Alasan Satgas Covid
"Kami membagikan masker, cairan sanitasi tangan, vitamin, dan cairan disinfektan untuk dibawa pulang,” katanya.
“Selain itu, kami membagikan dan mengharuskan pemakaian masker secara rutin, meminta para karyawan untuk disiplin menjaga jarak fisik, dan rajin cuci tangan dengan sabun dan memberikan cairan antiseptik tangan untuk dipakai secara regular.
Baca juga: Tak Ingin Timbulkan Klaster Baru Covid-19, Mendagri Pilih Tunda Pemilihan Kepala Desa 2020
Pihaknya juga memberikan alat penyemprot beserta cairan disinfektan untuk dibawa pulang, yang dapat dipakai selama berada di luar fasilitas produksi.
Elvira mengatakan, pandemi yang masih terjadi hingga saat ini merupakan permasalahan yang sangat pelik. "Sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak merupakan kunci dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19,” katanya.
Kickoff program Gerakan Pakai Masker ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Gerakan Pakai Masker, Sigit Pramono dan Direktur PT SRC IS, Henny Susanto.
PSPBM dan Gerakan Pakai Masker mengapresiasi peran Sampoerna bersama SRC dalam upayanya membangun kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap pentingnya memakai masker dengan bahan yang tepat dan dengan cara yang benar, sehingga meminimalisir risiko tertular maupun menularkan virus COVID19.
Isu kesehatan yang saat ini sedang terjadi, haruslah direspon dengan efektif dengan mengubah navigasi penanganan pandemi.
"Yakni membangkitkan gerakan masyarakat untuk mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi, serta mengubah pesan mengenai krisis kepada masyarakat dengan pesan yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami," katanya.
Salah satunya, dengan mendorong masyarakat untuk dengan disiplin memakai masker secara benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir (3M – Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan).
“Seiring dengan edukasi terus-menerus secara berkelanjutan oleh pemerintah mengenai pentingnya menggunakan masker yang benar, juga perlu adanya peran aktif dari berbagai kalangan termasuk pelaku usaha, dalam hal ini Sampoerna," kata Sigit Pramono, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker.
Lebih lanjut, Elvira juga memaparkan metode pelaksanaan program Gerakan Pakai Masker adalah mengimplementasikan Gerakan Pakai Masker melalui beberapa inisiatif.
Isinya penyuluhan memakai masker dengan bahan yang tepat dan dengan cara yang benar kepada lebih dari 120.000 toko kelontong yang tersebar dari Sabang hingga Merauke menggunakan materi sosialisasi seperti sticker, poster, banner yang dibagikan melalui aplikasi digital AYO SRC.”
Selain itu akan dilakukan pemasangan billboard tentang himbauan memakai masker yang tepat dan dengan bahan yang benar untuk lindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan virus Corona di 12 titik lokasi yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Palembang, dan Makassar.
Implementasi kerja sama antara Sampoerna untuk Indonesia dengan Perkumpulan Sahabat Peduli Bangsa Maju (PSPBM) yang menaungi Gerakan Pakai Masker dilakukan dengan merangkul lebih dari 50.000 toko kelontong di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC).