Peningkatan Penjualan dan Efisiensi Buat Harga Saham PGN Menguat
Penguasaan infrastruktur gas bumi dan tren peningkatan kebutuhan industri terhadap energi yang efisien akan menguntungkan PGN
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus menguat setelah di akhir pekan lalu berada di level Rp1.180 per saham.
Emiten berkode saham PGAS ini melesat 15,6 persen ke posisi Rp1.365 per saham.
Melesatnya harga saham PGN ini terjadi di tengah berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan.
Salah satunya proyek pipa minyak Rokan yang biayanya dipangkas hingga 150 juta dolar AS atau senilai Rp2,1 triliun menjadi 300 juta dolar AS.
Selain langkah efisiensi, kebijakan pemerintah menetapkan harga gas untuk tujuh sektor industri tertentu, termasuk PLN di kisaran 6 dolar AS per mmbtu, pelanggan baru PGN dari sektor industri juga terus bertambah.
Pada September 2020, penyerapan gas bumi PGN di tujuh sektor industri itu naik menjadi 230 billion british thermal unit per day (BBTUD) dari sebelumnya 219 BBTUD di Agustus 2020.
Baca juga: Saham Telkom Naik Setelah Kabar Inves ke Gojek Rp 2,1 Triliun
Analis pasar modal Fendi Susiyanto menilai kebijakan harga gas industri akan mempengaruhi fundamental bisnis PGN.
"Intinya tidak tepat jika melihat proyeksi PGAS hanya dari satu sisi yaitu harga yang teregulasi turun, tapi harus dilihat juga dari potensi meningkatnya volume penjualan dan efisiensi yang gencar dilakukan," ujar Fendi di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
PGN yang menguasai lebih dari 80 persen jaringan gas bumi di Indonesia, dinilai akan menoreh kinerja yang lebih stabil.
Apalagi dengan harga gas yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar lain, seperti minyak bumi dan batubara, PGN memiliki ruang yang besar untuk meningkatkan volume gasnya.
"Fundamental bisnis PGN akan tetap solid dalam jangka panjang. Penguasaan infrastruktur gas bumi dan tren peningkatan kebutuhan industri terhadap energi yang efisien akan menguntungkan PGN," jelas Fendi.
Baca juga: Ceritakan Saat Diajak Kolaborasi, Penyanyi Lauv Masih Tak Percaya Sudah 2 Kali Kerjasama dengan BTS
Selain pipa minyak Rokan yang diproyeksikan beroperasi Januari 2022, PGN juga tengah menyelesaikan proyek pipa gas dari Gresik ke Semarang.
Pipa ini akan menyalurkan gas bumi diantaranya dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro untuk kebutuhan PLTGU Tambak Lorok, Semarang.
Keberadaan pipa Gresik-Semarang ini dapat dioptimalkan untuk memasok kebutuhan gas di sejumlah kawasan industri baru di wilayah di Jawa Tengah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.