Trik Bangkitkan Bisnis UMKM Nelayan Saat Pandemi ala Susi Pudjiastuti
Susi pun turut mengajak anak-anaknya mencari cara alternatif lainnya untuk terus meningkatkan geliat bisnis para nelayan ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha sekaligus eksportir hasil perikanan Susi Pudjiastuti membeberkan pengalamannya mempertahankan bisnisnya di tengah melesunya ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Dalam agenda Inspiring Talk bertajuk 'Pemberdayaan UMKM, Produktif Di Masa Pandemi' yang digelar secara virtual, Kamis (26/11/2020), ia menegaskan bahwa pelaku bisnis termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus tahu jenis produk yang akan mereka jual dan siapa sasarannya.
Apakah itu kalangan muda atau tua, pasar domestik atau mancanegara dan kalangan menengah atau atas.
"Jadi kita harus tahu produk kita apa, what do you want to sell ? And what it is ? Lalu kita tahu apa produk kita, kita juga pengen tahu siapa yang beli produk kita. Kalangan muda, kalangan tua, pasar lokal, pasar di China, pasar Eropa atau Amerika atau just domestic, domestik ini kita bagi lagi, middle income class atau high end," ujar Susi, pada kesempatan tersebut.
Ia kemudian menjelaskan bahwa saat ini hasil tangkapan laut berkurang karena adanya illegal fishing.
Sehingga dirinya pun mencoba mencari cara untuk tetap menggeliatkan bisnisnya melalui penjualan produk segar.
Baca juga: Ini Alasan Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Perangi Illegal Fishing
Namun untuk produk dari hasil laut yang dibekukan (frozen) masih belum bisa memenuhi target ekspor.
"Nah kalau seperti kondisi sekarang setelah adanya illegal fishing, ikan hilang, produknya sedikit. Saya juga harus nyari terobosan yaitu dengan produk fresh, nah kemarin kita tahu sudah agak kembali banyak, kita coba tapi belum cukup banyak untuk product ekspor frozen," jelas Susi.
Oleh karena itu, Susi pun kembali mencari alternatif lain yakni mencoba memasarkan produk para nelayan Pangandaran ini melalui online marketing.
Bahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini juga menggandeng mahasiswa dari sejumlah universitas negeri ternama tanah air untuk bergabung dengan perusahaannya.
Susi pun turut mengajak anak-anaknya mencari cara alternatif lainnya untuk terus meningkatkan geliat bisnis para nelayan ini.
"Jadi ya kita pikir bikin merchandise, misalnya online marketing untuk product nelayan, nah anak-anak saya juga melakukan hal yang sama, kita rekrut anak anak dari UI, dari ITB, UNPAD, UGM digabung di company," papar Susi.
Saat ini ia juga mencoba membuat usaha kecil agar para nelayan bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Edhy Prabowo Tersangka, KKP Didesak Hentikan Ekspor Benur, Susi Pudjiastuti Pernah Bilang Begini
Karena menurutnya penggunaan vaksin saja, tidak akan menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat, termasuk para nelayan.
"Sekarang mau bikin small activity, dunia usaha untuk bisa living survival dalam masa pandemi ini. Karena it's gonna take long, vaksin datang pun tahun depan, belum tentu menyelesaikan persoalan ekonomi," jelas Susi.
Oleh karena itu, strategi yang berdampak panjang pun perlu dipikirkan, karena pandemi ini memang cukup membuat ekonomi Indonesia terpuruk.
"Nah ini yang mesti kita pikirkan semua, strategi kita tidak boleh strategi short term, minimal kita harus punya strategi to see over 2 years," tegas Susi.
Susi pun berharap pemerintah menyiapkan strategi jangka panjang untuk mendukung para UMKM ini agar tetap bertahan di tengah situasi sulit seperti saat ini.
"Pemerintah harus inline bersama para UMKM ini, tentu saja SKK Migas di sini sebagai pemandu dalam menyiapkan misalnya konsultasi, tenaga ahli dan lain-lain supaya masyarakat menyiapkan next 2 years," pungkas Susi.