Bogasari-ITS Uji Komersial Mesin Pengering Mie Buat UKM
Targetnya mesin oven dan steamer ini dapat menggantikan energi panas matahari yang dipakai UKM mie kering dan kerupuk
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Dalam upaya menjaga stabilitas produksi UKM mie kering dan kerupuk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari bekerja sama dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) membuat mesin oven dan steamer.
Targetnya mesin oven dan steamer ini dapat menggantikan energi panas matahari yang dipakai UKM mie kering dan kerupuk dalam proses pengeringan.
Selain mesin ini bisa menjamin kelancaran produksi di musim penghujan, cara kerjanya juga dirancang dengan konsep hemat energi.
Karena saat produk dikukus atau direbus, udara panas yang dihasilkan dari burner mesin steamer dialirkan juga ke oven untuk proses pengeringan.
Demikian disampaikan Erwin Sudharma, Wakil Kepala Divisi Bogasari dalam siaran pers Webinar “Uji Komersial Mesin Pengering Mie dan Kerupuk Buat UKM” melalui aplikasi zooms meeting, Jumat (27/11/2020).
“Apalagi di musim penghujan tentu sulit mendapatkan sinar matahari. Karena itulah kita menargetkan mesin ini pastinya akan sangat membantu kesulitan UKM dalam hal pengeringan yang merupakan tahapan utama dalam produksi mie kering dan kerupuk.
Dan sudah menjadi komitmen Bogasari untuk terus membantu mencarikan solusi guna peningkatan usaha UKM,” kata Erwin Sudharma.
Baca juga: Perkuat Program Kewirausahaan Kemensos, Kemenkop UKM Wadahi KPM PKH Graduasi dalam Koperasi
Pembuatan oven dan stemer ini merupakan ide Bogasari yang mayoritas pelanggannya adalah UKM.
Namun dalam pembuatannya, Bogasari sebagai pabrik tepung terigu pertama di Indonesia yang tahun depan akan berusia 50 tahun, sengaja berkerja sama dengan lembaga pendidikan yang memiliki program vokasi, yakni Departemen Teknik Mesin Industri Fakultas Vokasi ITS, Surabaya.
Jadi ini merupakan wujud kolaborasi dunia usaha dunia industri (DuDi) yakni Bogasari, UKM, dengan institusi pendidikan.
Webinar uji komersial mesin pengering ini juga dihadiri Senior Vice President (SVP) Marketing Bogasari Ivo Ariawan. Sedangkan dari pihak ITS hadir Nur Husodo selaku Koordinator Tim Penggerak Teknologi tepat guna Departemen Teknik Mesin Industri-Fakultas Vokasi (DTMI-FV) dan Kepala Sub Direktorat Pengabdian kepada Masyrakat Lalu Muhammad Jaelani ST MSc PhD. Dari pihak UKM yang hadir langsung di ITS , Suhadi UKM Kerupuk Suhadi asal Tuban.
Baca juga: Tantangan UKM: Sulitnya Membuat Produk, tapi Memasarkan Lebih Sulit Lagi
Uji komersial ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis oven dan steamer kepada Suhadi, UKM Kerupuk Suhadi dari Tuban. Sedangkan 4 UKM lainnya akan mendapatkan mesin oven dan steamer bulan Desember ini juga dalam rangka melakukan uji komersial.
Empat UKM lainnya tersebut adalah Sugianto, UKM Mie Kering Iso Murni asal Surabaya, Suranto (UKM Rambak-Klaten) Yusral Jinis (Mie Kuning Tani Mulya-Padang) dan Wahyu Indra Mie Gerobakan asal Depok.
“Uji komersial untuk mengetahui bagaimana dampak secara bisnis kepada UKM. Makanya selama 3 bulan ke depan setelah semua mesin diterima UKM, Bogasari akan memonitor secara khusus mulai dari dampak terhadap proses dan biaya produksi, penggunaan tenaga kerja, volume produksi, dan aspek lainnya. Kita ingin memastikan bagaimana nilai bisnisnya untuk usaha UKM,” ucap Erwin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.