TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, volume ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban pada 2025 akan mencapai 1 juta unit per tahun.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, proyeksi tersebut dari hasil kajian yang dilakukan Gaikindo terkait potensi ekspor melalui Pelabuhan Patimban ke Amerika Latin, Amerika Utara hingga Afrika.

"Gaikindo memproyeksikan potensi ekspor kendaraan pada 2025 akan mencapai 1 juta unit, untuk tipe CBU yang akan menggunakan Pelabuhan Patimban dalam pengirimannya," ucap Budi Setiyadi dalam diskusi virtual, Jumat (27/11/2020).

Hadirnya Pelabuhan Patimban, menurut Budi Setiyadi, dapat memberikan manfaat seperti pengiriman barang menjadi lebih murah karena akses yang cepat dan jarak tempuh yang pendek.

"Selain itu, Pelabuhan Patimban juga akan mengurangi trafik eksisting di Pelabuhan Tanjung Priok yang mengakomodasi 50 persen kontainer internasional," ujar Budi Setiyadi.

Saat ini menurut Budi Setiyadi, pihaknya bersama Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR masih berkoordinasi untuk menyelesaikan hambatan akses jalur darat menuju Patimban.

Baca juga: Pelabuhan Patimban Dinilai Dapat Menghemat Biaya Pengiriman Barang Pelaku Industri

"Kami rencananya akan membuka akses dari arah Barat melalui Tol Dawuan dan Jalur Pantura untuk masuk ke Pelabuhan," ucap Budi Setiyadi.

Budi Setiadi juga menjelaskan, pada beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan pantauan dari Dawuan ke Patimban dan mengidentifikasi hambatan samping di jalan-jalan tersebut.