Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BLU LPMUKP Luncurkan Program Pembiayaan Sistem Resi Gudang Komoditas Rumput Laut

Indonesia adalah produsen rumput laut terbesar di dunia, dengan menyumbang lebih dari sepertiga produksi global.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in BLU LPMUKP Luncurkan Program Pembiayaan Sistem Resi Gudang Komoditas Rumput Laut
Dok. KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP), meluncurkan program pembiayaan sistem resi gudang (SRG) komoditas rumput laut, di Gudang Kospermindo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Indonesia adalah produsen rumput laut terbesar di dunia, dengan menyumbang lebih dari sepertiga produksi global.

Terdapat 550 jenis rumput laut dunia yang tumbuh di perairan Indonesia, salah satunya eucheuma cottoni.

Rumput laut yang lebih dikenal sebagai alga merah itu memiliki nilai ekonomi tinggi dan Indonesia menguasai 80 persen suplai dunia. Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor alga merah Indonesia.

Namun, potensi besar itu menyisakan persoalan yang dihadapi oleh pembudi dayanya.

Pengusaha budi daya rumput laut harus menghadapi ketidakpastian harga ketika musim panen tiba. Suplai melimpah membuat harga rumput laut jatuh dan mereka terpaksa menjualnya dengan harga murah.

Pada musim panen berikutnya, ketika harga naik, pembudi daya rumput laut tidak bisa menikmatinya, karena mereka tidak punya cukup modal untuk melakukan budi daya.

Sementara itu, akses permodalan menjadi terbatas, karena banyak lembaga keuangan yang tidak tertarik dengan jaminan stok rumput laut yang banyak dimiliki pembudi daya.

BERITA REKOMENDASI

Untuk mengatasi masalah itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP), meluncurkan program pembiayaan Sistem Resi Gudang (SRG) komoditas rumput laut.

Peluncuran dilakukan di Gudang SRG Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kospermindo), Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/11/2020).

BLU LPMUKP ingin sistem tersebut mendorong pengelolaan hasil produk kelautan dan perikanan menjadi maksimal.

Sebagaimana produk yang mempunyai unsur musiman, pengelolaan hasil kelautan dan perikanan perlu menerapkan SRG, untuk meningkatkan hasil produksi sekaligus mencegah terjadinya fluktuasi nilai produk.

Fluktuasi nilai produk sangat memengaruhi produktivitas nelayan dan SRG adalah salah satu instrumen pinjaman atau pembiayaan bagi nelayan dan petani.


Syarif Syahrial, Direktur LPMUKP, menyatakan SRG di Makassar merupakan awal pelaksanaan program pemberdayaan nelayan, juga pembudi daya rumput laut, yang dirancang bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag), Direktorat Jenderal (Ditjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

“SRG sangat penting untuk memberikan kepastian harga, karena pembudi daya rumput laut, termasuk nelayan, dihadapkan dengan turunnya harga ketika produksi melimpah. Diharapkan dengan sistem ini, nelayan tidak perlu khawatir lagi terhadap ancaman penurunan harga saat panen,” kata Syarif, di Makassar, Jumat (27/11/2020).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas